Kementerian
Pertahanan melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan)
Kemhan menggelar beberapa Produk First Article (FA) Program Pengembangan
Teknologi Industri Pertahanan (Bangtekindhan) TA. 2016, Selasa (13/2) di kantor
Kemhan, Jakarta.
Sebanyak 15
Produk FA yang dipamerkan tersebut merupakan produk prototipe terseleksi hasil
penelitian pengembangan menjadi produk yang siap untuk diproduksi secara massal
oleh 13 perusahaan industri pertahanan dalam negeri.
Menteri
Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan, rasa bangganya bahwa karya putra
putri bangsa Indonesia mendapat kesempatan dan mampu untuk turut mendukung
pembangunan kekuatan pertahanan negara. “Kemampuan industri pertahanan yang ada
ini perlu kita hargai, didukung dan diberdayakan untuk membangun kekuatan dan
kemampuan TNI secara mandiri”, ungkap Menhan.
Lebih lanjut
Menhan mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang besar, untuk itu harus memiliki
kemandirian dan mengurangi ketergantungan dari luar negeri. Tentunya untuk
mewujudkan kemandirian tersebut kuncinya adalah semua pihak harus bekerja
keras, saling mendukung dan bekerjasama. “Kita harus berani memulai untuk
mandiri dan tidak tergantung dari pihak manapun dalam pemenuhan kebutuhan
Alpalhankam kedepan”, tambah Menhan.
Untuk
mewujudkan kemandirian tersebut, menurut Menhan perlu upaya dan kerjasama yang
integratif antara pemerintah dan stake holder industri pertahanan dalam negeri
sehingga kemandirian dan kedaulatan pemenuhan Alpalhankam Indonesia dapat
diwujudkan di masa yang akan datang.
Diperlukan
adanya evaluasi, perbaikan dan pengembangan yang terus menerus oleh semua pihak
terkait sehingga kelak produksi Alpalhankam dalam negeri ini sesuai dengan
kebutuhan untuk pertahanan negara, baik dari sisi prajurit sebagai pengguna,
kondisi geografis Indonesia maupun anggaran yang lebih efisien serta proyeksi
ancaman yang dihadapi kedepan. Sehingga keberadaan Alpalhankam ini dapat
memberikan kekuatan dan efek tangkal yang tangguh dan menggetarkan bagi pihak
manapun dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Sementara
itu Dirjen Pothan Kemhan Drs. Sutrimo, M.M., M.Si, mengatakan, 15 Prodok FA ini
merupakan kelanjutan produk produk yang sudah dilakukan suatu penilitian dan
pengembangan (Litbang) oleh Litbang Angkatan, Litbang Kemhan dan juga lembaga
lembaga penelitian terkait lainnya, sehingga produk ini sudah diuji dan
disertifikasi. Oleh karena itu, produk ini sudah siap diproduksi secara massal.
Lebih lanjut
diharapkan produk - produk monumental karya anak bangsa ini bisa ditindaklajuti
oleh end user, diproduksi masal, dibeli dan dipakai, sehingga akan dapat
mengurangi ketergantungan pengadaan Alutsista sekaligus juga untuk penghematan
devisa negara.
Ke 15 Produk
FA tersebut diserahkan secara simbolis kepada Menteri Pertahanan Ryamizard
Ryacudu oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan
(Dirjen Pothan Kemhan) Drs. Sutrimo, M.M., M.Si, berupa Miniatur FA Swamp Boat
produk dari PT Mega Perkasa Engginering.
Selain penyerahan
15 Produk FA Program Bangtekindhan TA. 2016, juga dilaksanakan penandatanganan
kontrak produksi Roket R-Han 122B untuk Tabel Tembak dan Sertifikasi Tahap I
TA.2017 oleh Dirjen Pothan Kemhan dengan Direktur Utama PT. DI dan disaksikan
oleh Menhan. Hadir dalam acara tersebut Menkominfo, perwakilan Anggota Komisi I
DPR RI, sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan serta para Direktur Utama dari
perusahaan industri pertahanan dalam negeri.
0 comments:
Post a Comment