Para
penyelam Indonesia dan Australia siap beraksi bersama untuk menyelamatkan bangkai
kapal Perang Dunia (PD) II HMAS Perth yang karam di Laut Jawa. Operasi
penyelamatan itu akan berlangsung bulan depan.
Operasi
penyelamatan bangkai kapal PD II itu menyusul laporan tentang penjarahan
bangkai kapal. Di dalam bangkai kapal itu diyakini terdapat sisa-sisa dari jenazah korban PD II.
Selain HMAS
Perth, ada juga tiga kapal perang Jepang yang tenggelam di Laut Jawa selama
perang tahun 1944. Kapal-kapal perang Jepang tersebut karam setelah diserang
pasukan Amerika Serikat kala itu.
Sebuah
survei sonar terhadap kapal HMAS Perth sudah dilakukan sejak 2014 lalu. Hasil
survei itu mengejutkan para peneliti karena besi-besi tua dari bangkai kapal
sudah dijarah.
Survei itu
dilakukan tim dari Museum Maritim Nasional Australia dan Pusat Penelitian
Arkeologi Nasional Indonesia.
Direktur
Museum Maritim Nasional Australia, Kevin Sumption, mengatakan penyelaman nanti
akan mengonfirmasi kondisi bangkai kapal PD II.
”Kami sangat
menyadari bahwa ada kekhawatiran di masyarakat dan kami melakukan segala yang
kami bisa, bekerja dalam kemitraan erat dengan mitra kami di Indonesia, untuk
mengamankan dan melindungi situs tersebut,” kata Sumption, seperti dikutip dari
Sydney Morning Herald, Sabtu (11/2/2017).
Direktur
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Indonesia, I Made Geria, mengatakan bahwa
berdasarkan hasil survei sonar dan penyelaman, akan diambil tindakan segera
untuk mengamankan situs kapal PD II yang karam di Laut Jawa.
"(Kami)
memahami pentingnya bangkai Perth, baik secara historis sebagai kapal Perang
Dunia II dan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi lebih dari 300
pelaut,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment