Gelegar
dahsyat atau yang dikenal dengan sebutan sonic boom dari roket Ariane 5 yang
bergerak kokoh menembus langit Guiana Space Center pada pukul 18.39 waktu
setempat, menandai dimulainya perjalanan tugas mulia Satelit Telkom 3S yang
akan mengudara menuju orbitnya, mengawal nusantara pada posisi 118 derajat
Bujur Timur di ketinggian 35.755 di atas Selat Makassar.
Keberhasilan
ini sekaligus menandai 40 tahun lebih kiprah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
(Telkom) dalam bisnis dan pengoperasian satelit telekomunikasi untuk Indonesia.
“Puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat doa dan dukungan segenap rakyat Indonesia
Satelit Telkom 3S telah berhasil diluncurkan,” ujar Direktur Utama Telkom Alex
J Sinaga yang memantau langsung proses
peluncuran di Jupiter Control Room, Guiana Space Center, Kourou, French Guiana,
Selasa (14/2).
Satelit
Telkom 3S akan melengkapi dua satelit Telkom lainnya yang masih beroperasi
yaitu Telkom-1 dan Telkom-2. Jangkauan Satelit Telkom 3S meliputi seluruh
wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Timur. “Keberadaan ketiga
satelit milik Telkom ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia
terhadap satelit asing sehingga kebutuhan satelit akan di-supply dari kita
sendiri” ungkap Alex.
Dengan nilai
investasi mencapai US$215 juta mencakup biaya pembuatan satelit, jasa
peluncuran dan asuransi, Telkom 3S memiliki kapasitas 42 transponder atau
setara 49 Transponder Equivalent (TPE) yang terdiri atas 24 transponder C-Band
(24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band
(13 TPE).
Selain untuk
mengurangi ketergantungan kepada satelit asing, Satelit Telkom 3S dimaksudkan
untuk mengurangi kesenjangan akses informasi di seluruh wilayah Indonesia
khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).
Tidak hanya
dalam hal coverage, Telkom 3S juga melengkapi kemampuan layanan satelit yang
ditawarkan bagi pelanggan di Indonesia karena merupakan satelit pertama milik
Telkom yang dilengkapi dengan transponder Ku-band. Satelit sebelumnya, Telkom-1
hanya memiliki transponder C-band, sedangkan Telkom-2 bertransponder C-band dan
extended C-band. Dengan transponder Ku-Band maka, Telkom kini memiliki layanan
satelit dengan bit rate tinggi untuk sistem komunikasi yang lebih berkualitas.
“Dengan
peningkatan kapasitas layanan satelit ini, Telkom berharap mampu berperan aktif
untuk turut membangun masyarakat digital Indonesia hingga ke pelosok nusantara
guna meningkatkan perekonomian bangsa”, demikian pungkas Alex.
0 comments:
Post a Comment