Tokoh yang
satu ini mungkin belum familier di telinga kita bila mendengar namanya, namun
siapa sangka kiprahnya telah mendunia pada zaman penjajahan dahulu.
Adalah R.M. Panji Sosrokartono, kakak kandung R.A.
Kartini. Kartono mungkin adalah gambaran pangeran Jawa yang sesungguhnya.
Ganteng, kaya, baik hati, terpelajar, dekat dengan rakyat hingga kaum
konglomerat.
Ia bahkan
disebut sebagai ‘de mooie Sos’ atau Sos yang tampan, oleh gadis-gadis Eropa.
Bukan cuma parasnya yang ganteng, Kartono juga punya sikap dan kisah yang
mempesona. Kalau perjuangan Kartini digambarkan dengan dramatis dan melankolis,
maka Kartono punya sepak terjang yang lebih giras dan menggairahkan.
Banyak fakta
menarik tentang kejeniusan Kartono yang berselendangkan kesederhanaannya. Dan
yang semakin membuatnya istimewa adalah kemampuannya yang misterius dan seolah
sakti mandraguna. Berikut ulasannya.
Wartawan
Perang yang Menolak Dipersenjatai
Kartono
adalah wartawan perang yang diberi gelar mayor oleh sekutu. Dalam penugasannya,
ia sebenarnya dibekali amunisi untuk melindungi diri. Tapi anehnya, dia menolak
membawa senjata. Alih-alih melindungi diri, ia berkeyakinan bahwa karena dirinya
tak menyerang orang lain, maka tak perlu membawa senjata. Tubuhnya memang tidak
anti peluru, tapi keberanian, kepercayaan diri dan ketenangannya inilah yang
membuat Kartono terlihat ‘lain’
Jaman itu,
putra Jawa bernama Kartono ini juga pernah bikin dunia terperangah. Ibaratnya
sosmed di masa kini, Kartono selalu bisa membawa berita terdepan dan akurat,
mendahului koran dan media lainnya.
Ketika
banyak wartawan masih mencari informasi tentang perundingan Jerman dan Prancis,
kakak kandung Kartini ini bikin gempar karena malah sudah lebih dulu
memberitakan isi perundingan tersebut di New York Herald.
Sepak
terjang Kartono dalam dunia jurnalisme yang terkesan melesat cepat, cerdas dan
misterius ini membuatnya terkenal dan terhormat di kalangan wartawan luar
negeri jaman itu.
Ketuk Kening
Anak yang Sakit Parah, Langsung Sembuh Hari Itu Juga
Tahu kisah
Ponari dan batunya yang bikin orang sembuh dari sakit? Kartono sudah pernah
lebih dulu bikin gempar. Ketika ia mendengar anak dari kenalannya sakit keras,
dan banyak dokter sudah angkat tangan, Kartono berkeinginan menggebu buat
datang dan menengok anak tersebut.
Saat ia
datang, Kartono hanya menyentuh kening sang anak (menurut cerita lain, sambil
diketuk-ketuk 3 kali) dan entah bagaimana, anak itu langsung sembuh, hari itu
juga. Para ahli medis dan perawat sampai terheran-heran melihatnya.
Menurut ahli
Psychiatrie dan Hypnose, Kartono memiliki personal magnetism yang kuat dan ia
tak menyadari hal ini. Kemampuan tersebut membuat keberadaannya mampu membantu kehidupan
orang lain secara fisik dan psikis.
Sosrokartono
sempat hendak mendalami dan mempelajari ilmu sains tentang kemampuannya itu,
namun kuliah yang ia dapat tak sesuai harapan. Saat pulang dari luar negeri ke
Indonesia, rakyat berbondong meminta air dan doa yang konon memang MANJUR
sembuhkan penyakit.
Peristiwa
ini mencetuskan berdirinya Klinik Darussalam yang tersohor, klinik kesehatan
yang tidak pernah sepi pengunjung. Namun kabarnya kini tempat itu sudah banyak
berubah menjadi kompleks ruko dan pertokoan.
Kharisma
Besar Sosrokartono, Penjajahpun Tak Berani Mengusik
Kisah
kemampuan Kartono dari mulut ke mulut waktu itu, melahirkan kesan yang unik
pada Kartono. Dunia seolah tidak perlu berpikir dua kali untuk memintanya
menjadi penyambung lidah dan penerjemah untuk Liga Bangsa-Bangsa di kala
suasana tengah keruh oleh kecamuk Perang Dunia. Sampai LBB berubah menjadi PBB,
Kartono malah diminta menjadi ketua penerjemah, menggeser banyak poliglot lain
dari Eropa dan Amerika.
Di tanah
air, penjajahpun segan pada Kartono. Ia menjadi salah satu pribumi yang tak
terusik saat mengibarkan bendera merah putih di halaman rumahnya. Kalau hal ini
silakukan pribumi lain, barangkali besoknya mereka akan disiksa, atau bahkan
tinggal nama.
Guru
Spiritual Kesayangan Para Pembesar Negara
Sebagai
orang Jawa asli dengan segala tradisi saat itu, Sosrokartono pun menjalani
banyak ilmu, puasa dan meditasi. Bisa jadi, dari sinilah Kartono memiliki
ketenangan, ketajaman pemikiran dan kewaskitaan, di mana ia bisa memprediksikan
atau melihat sesuatu sebelum benar-benar terjadi.
Hal itu
membuat Kartono akhirnya menjadi kepercayaan dan kesayangan para petinggi
negeri ini untuk masalah kenegaraan, tak terkecuali Bung Karno.
Dikisahkan
Soekarno pernah akan menemui Sosrokartono diam-diam, belum sampai mengetuk
daun pintu, ada pembantu yang membukakan dan berkata, “Pak Sosro sudah
menunggu-nunggu.”
Kartono
dengan kebatinannya yang begitu tajam, bahkan sudah memprediksi Soekarno akan
datang dengan rekannya dan menyiapkan kursi sejumlah orang yang datang waktu
itu. Kalau dilihat dari kehidupan spiritual Soekarno, sudah bisa dipahami
kecocokan antara keduanya.
Hubungan
Soekarno dan Kartono diriwayatkan sudah seperti sahabat karib, dan kakak
kandung Kartini ini sudah pernah mewanti-wanti akan kejatuhan serta kebangkitan
Soekarno sekaligus. Prediksi ini terjadi tak lama kemudian dengan sempat
ditahannya Soekarno di penjara.
Keempat
kisah ini hanya sekelumit dari kesaksian orang akan kesaktian Kartono yang
misterius dan masih mengundang penasaran hingga hari ini. Termasuk bagaimana ia
memotret kawah Gunung Kawi dari udara tanpa menggunakan pesawat.
Dengan
segala ‘kecanggihan’ riwayat hidupnya sebagai wartawan, penasehat dan
penyembuh, Kartono sebenarnya memiliki harta yang menumpuk di bank negara
Swiss. Namun sang Pangeran Jawa yang tampan dan mengesankan itu ternyata
menutup usia dalam keadaan biasa, membujang, sederhana dan apa adanya.
Tahun 1951,
Sosrokartono meninggal di Bandung tanpa harta, pusaka maupun jimat. Kisahnya
pun kini cenderung terlupakan sebagai wartawan, pahlawan dan cendekiawan. Bila
ia hidup di jaman yang lebih modern, tak bisa dibayangkan seperti apa ia akan
mendobrak dan mengobrak-abrik politik dan kenegaraan masa kini.
Tapi dari
kisah Kartono, bukan ilmu sakti yang dikedepankan. Melainkan bagaimana hidup
dengan rendah hati, fokus dan membumi, membuat kita memahami kehidupan dan bisa
berbuat penuh manfaat untuk bumi yang kita pijak.
0 comments:
Post a Comment