Sunday, 5 February 2017

Trump Batalkan Rencana Hidupkan Kembali Penjara Rahasia CIA


Pemerintahan Donald Trump tidak akan melanjutkan kembali rencan untuk membuka kembali penjara rahasia CIA untuk menginterogasi tersangka teroris. Demikian laporan media Amerika Serikat (AS) mengutip sumber-sumber di Gedung Putih.

Menurut New York Times, Gedung Putih telah memutuskan untuk meninggalkan rencana mereka untuk membuka kembali penjara rahasia. Sejumlah pejabat, dalam kondisi anonim, mengungkapkan hal itu berdasarkan revisi draft sebuah perintah eksekutif kebijakan penahanan AS.

Draft pertama dari dokumen itu berjudul "Penahanan dan Interogasi Musuh Perang" dirilis oleh WikiLeaks pekan lalu seperti dikutip dari Russia Today, Senin (6/2/2017).

"Draft baru, bagaimanapun, tampaknya telah meninggalkan ide membuka kembali jalan ke situs hitam CIA dan perubahan aturan interogasi," demikian laporkan New York Times, mengutip pernyataan pejabat yang diberitahu tentang isi dari dokumen itu.

Rancangan baru juga dikatakan tidak memiliki bahasa apapun yang bermaksud membuka kembali penjara rahasia, meskipun diduga memang mengandung bagian dari rancangan sebelumnya, termasuk memperluas penggunaan Guantanamo.


"Situs hitam" penjara rahasia, di mana CIA menggunakan apa yang kemudian disebut sebagai teknik penyiksaan, dioperasikan di bawah Presiden George W. Bush. Fasilitas itu digunakan untuk menahan tersangka teroris pasca serangan 11/9. Pada tahun 2009, Presiden Obama menandatangani sebuah perintah eksekutif yang menyatakan bahwa CIA akan menutup secepat mungkin setiap fasilitas penahanan yang saat ini beroperasi dan melarang pengoperasian fasilitas penahanan tersebut di masa depan.

0 comments:

Post a Comment