Mungkin kita
sering melihat aksi aerobatik spektakuler pilot-pilot TNI Angkatan Udara (AU),
khususnya dalam setiap perayaan hari jadi TNI AU. Pesawat-pesawat yang sering
kali mereka gunakan biasanya adalah pesawat latih KT-1B Woong Bee hingga
pesawat tempur T-50 Golden Eagle. Keandalannya mereka dalam mengajak dansa
pesawat-pesawat yang mereka tungganggi itu di Angkasa pun sangat luar biasa.
Wawancara dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada Jum’at (10/3/2017) di kantornya,
Markas Besar TNI Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta Timur. Dari pertemuan itu,
KSAU menyampaikan bahwa ia akan mengembalikan marwah pesawat T-50 ‘Golden
Eagle’ besutan Korea Aerospace Industries bersama Lockheed Martin sebagai
pesawat tempur.
“Pasawat
seperti T-50, kita masyarakat sering tahu ada yang doreng ada warna yang untuk
aerobatik. Itu aerobatik (warna T-50) kan cuma seremonial, dan kita sudah punya
untuk seremonial adalah KT-1 Woong Bee,” terang KSAU.
Hadi
menegaskan bahwa akan menguatkan peran KT-1B woong Bee sebagai pesawat yang
digunakan untuk seremonial atau aeobatik. T-50 pun akan dirubah KSAU menjadi
FA-50 dengan menambahkan beberapa kemanpuan lainnya.
“Kalau ini
(T-50) kita kembalikan sesuai dengan marwahnya sebagai pesawat tempur. Sehingga
T-50 itu kita rubah, tidak menjadi T-50 lagi, menjadi FA-50 dengan menambahkan
beberapa kemampuan seperti radar dan persenjataan,” jelas Hadi.
Tujuan KSAU
mengembalikan marwah T-50 dan menguatkan peran KT-1B sejatinya adalah untuk
melakukan inovasi demi kemajuan TNI AU yang modern. “Kita tidak terjebak dengan
tradisi, tapi suatu inovasi untuk kemajuan Angkatan Udara yang modern.”
0 comments:
Post a Comment