Friday, 3 March 2017

Tak Ada Habisnya, Pentagon Akui Lakukan Serangan di Yaman Untuk Buru Pemimpin Al Qaeda


Seluruh dunia sepertinya akan dijadikan medan perang oleh Amerika. Bahkan tanpa ada deklarasi perang sekalipun.

Pentagon mengkonfirmasi telah melakukan 20 serangan presisi di wilayah Yaman. Alasan yang sama selalu digunakan yakni untuk memburu kelompok Al Qaeda.

“Militer AS telah melakukan 20 serangan udara di Yaman terhadap posisi Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP),” kata Juru Bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat Kapten  Jeff Davis  dalam siaran pers, Kamis 2 Maret 2017.

Sebelumnya pada hari itu, media melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur AS telah menyerang wilayah di Yaman.

“Pasukan AS melakukan serangkaian serangan presisi di Yaman pagi hari tanggal 2 Maret (waktu Yaman),” kata Davis. “Lebih dari 20 serangan menargetkan militant  AQAP, peralatan dan infrastruktur di Governorat Yaman Abyan, Al Bayda dan Shabwah.”

Juru bicara mencatat bahwa serangan yang dikoordinasikan dengan pemerintah Yaman dan Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.

“Serangan akan menurunkan kemampuan AQAP untuk mengkoordinasikan serangan teror eksternal dan membatasi kemampuan mereka untuk menggunakan wilayah yang direbut  dari pemerintah yang sah dari Yaman sebagai tempat yang aman untuk merencanakan teror,” kata Davis menyimpulkan.

Klaim ini selalu berulang-ulang dikatakan, tetapi faktanya kekuatan Al Qaeda bagi Amerika tidak pernah habis-habisnya sehingga serangan bisa dilakukan dengan seenaknya sendiri di wilayah manapun yang dia mau.

Ini bukan serangan udara pertama oleh pesawat-pesawat tempur AS di Yaman tahun ini. Pada tanggal 29 Januari, pemerintahan Presiden Donald Trump memerintahkan serangan militer pertama melawan al-Qaeda di Yaman yang mengakibatkan anggota Navy SEAL Ryan Owens tewas.

Menurut laporan media, tujuan operasi ini adalah untuk menangkap atau membunuh pemimpin kelompok Al Qaeda, Qassim Rimi yang dianggap teroris  paling berbahaya ketiga di dunia dan perekrut utama teroris. Namun, ia selamat. Sekali lagi muncul istilah ‘paling berbahaya’ meski ratusan tokoh penting Al Qaeda telah dilenyapkan.

Jadi Amerika akan terus berperang dan negara mana lagi yang akan dijadikan sasaran?, Tidak akan pernah ada yang tahu.


0 comments:

Post a Comment