Kepala
negara Arab Saudi pertama yang secara resmi melakukan lawatan luar negeri ke
Indonesia adalah Raja Faisal bin Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Saud. Ia
berkunjung ke Tanah Air pada Juni 1970 dan disambut meriah oleh Presiden Soeharto.
Wartawan
Antara, Ismail Albanjar pada 11 Juni 1970 melaporkan lawatan ini selain untuk
membahas kerjasama bilateral, juga menjadi pertanda membaiknya hubungan antara
Indonesia dan Saudi. Pasalnya, pada orde lama, pertalian hubungan kedua negara bisa dibilang
kurang harmonis.
Bung Karno dan Presiden China Mao Zedong
Indonesia di
bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dianggap telah mengambil jalan yang kekiri-kirian, alias condong pada ideologi komunis. Begitulah, pada tingkat
resmi, hubungan antara Soekarno dan Raja Faisal tidaklah begitu baik.
Kedua negara
tidak mengirimkan duta besarnya, kawat diplomatik cukup diwakili dengan kuasa
usaha saja. Keretakan ini kabarnya bermula sejak Jakarta dinilai bersikap tidak
layak terhadap delegasi Saudi yang ditugaskan Raja Faisal.
Bicara
ideologi, sejatinya Indonesia berlandaskan pada prinsip pancasila. Para pendiri
bangsa ini, Soekarno dan Mohammad Hatta tidak pernah menyetujui didirikannya
negara Islam. Tujuannya satu, merangkul seluruh kalangan dari Sabang sampai
Merauke. Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu. Itulah semboyan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Meski
begitu, secara demografi, sebagian besar populasi Indonesia adalah Muslim. Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika Arab Saudi sebagai tempat lahirnya agama
Islam melirik Indonesia. Pemimpin negara Arab tersebut secara terbuka
menawarkan persahabatan dengan Jamrud Khatulistiwa.
Selain
karena Indonesia menempati peringkat nomor satu penduduk beragama Islam
terbanyak di Asia dan di luar Saudi, Nusantara kaya akan sumber daya alam yang
potensial untuk diajak bekerja sama di bidang ekonomi. Sebagaimana pada masa
itu, Indonesia dan Saudi baru terhubung sebatas pada kedekatan spiritual dan
kerjasama politik. Sementara ekonomi dan kebudayaan kala itu dianggap masih
terlalu jauh dalam khayalan.
Untuk kedua kalinya pemimpin monarki Saudi akan bertandang ke Indonesia.
Raja Salman dijadwalkan menyambangi Jakarta dan Bali pada 1-9 Maret 2017.
Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara di Asia yang paling lama menjadi
tempat berlabuhnya rombongan Kerajaan Islam ini.
0 comments:
Post a Comment