Monday, 19 December 2016

Setelah Tembak Dubes Rusia, Pelaku Teriakkan 'Aleppo' dan 'Revenge'


Aksi penembakan yang dilakukan oleh seorang anggota Kepolisian Turki terhadap Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov, kemungkinan besar berhubungan dengan krisis di Suriah. Pasalnya, usai melakukan aksi penembakan itu, pelaku meneriakkan kata-kata “Aleppo”, “Revenge”, dan “Allahu Akbar”.

Hingga kini, Pemerintah Turki belum merilis identitas pelaku penembakan tersebut. Pelaku sendiri tewas ditembak aparat keamanan setelah melakukan aksinya di Cagdas Sanatlar Merkezi, ruang pameran seni utama didistrik Cankaya, Ankara, Senin (19/12/2016) malam waktu setempat. Distrik Cankaya adalah lokasi sejumlah keduataan besar negara asing di Ankara.

Foto yang diterbitkan oleh harian Hurriyet menunjukkan, setidaknya dua pria yang mengenakan jas nampak terbaring di lantai. Sementara pelaku berdiri sambil mengacungkan pistol dan meneriakkan sejumlah kata-kata.

"Insiden itu terjadi pada saat pembukaan pameran," kata koresponden Hurriyet, Hasim Kilic, yang berada di tempat kejadian.

"Ketika Duta Besar menyampaikan pidato, seorang pria jangkung yang mengenakan setelan jas melepaskan tembakan pertama ke udara dan kemudian membidik Duta Besar," kata Kilic.

"Dia mengatakan sesuatu tentang Aleppo dan 'balas dendam'. Dia memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan ruangan. Ketika orang-orang melarikan diri, dia menembak lagi," tambahnya.

“Pria itu berteriak "Allahu Akbar" dan kemudian berbicara tentang berjanji setia kepada jihad dalam bahasa Arab. Ia juga mengatakan, jangan lupa tentang Suriah, jangan lupa tentang Aleppo. Semua orang yang berpartisipasi dalam tirani ini akan bertanggung jawab," lanjutnya.

Walikota Ankara, Melih Gokcek mengidentifikasi penyerang sebagai polisi Turki. Harian Yeni Safak mengatakan di situsnya, bahwa pelaku berinisial MMA dan bertugas sebagai polisi anti huru-hara di Ankara.

0 comments:

Post a Comment