Monday 13 February 2017

Amankan Jalur Laut Dari Pemberontak Houthi, Amerika Kirim Dua Destroyer ke Laut Merah


Angkatan Laut Amerika Serikat memutuskan untuk mengirimkan dua kapal destroyer Kelas Arleigh Burke ke  Laut Merah untuk menangkis serangan dari Houthi Yaman.

Destroyer USS Laboon dan USS Truxtun dikerahkan uantuk melengkapi kelompok angkatan laut yang sudah berada di laut antara Afrika dan Semenanjung Arab tersebut.

Keputusan tersebut datang sekitar dua minggu setelah Amerika Serikat mengirim Kelas Arleigh Burke lain yakni USS Cole, ke Selat Bab al-Mandab, pintu masuk ke Laut Merah dari Teluk Aden, yang menjadi terkenal setelah serangan bajak laut Somalia pada tahun 2008.

Pentagon sejauh ini masih menolak  untuk mengkonfirmasi tetapi juga tidak menyangkal keputusan tersebut.  Christopher Sherwood, juru bicara Departemen Pertahanan hanya mengatakan bahwa “Angkatan Laut AS mempertahankan kekuatan tempur secara terus menerus di Teluk Arab, Teluk Oman, Laut Arab, Teluk Aden, dan Laut Merah untuk melindungi jalur perdagangan, meyakinkan sekutu dan mitra kami dan mencegah tindakan agresi terhadap pasukan kami dan mitra kami. ”

Keputusan untuk lebih banyak mengirimkan kekuatan ke Teluk Aden datang setelah serangan bom bunuh diri Houthi yang menewaskan dua pelaut Angkatan Laut Arab di kapal Al Madinah, kapal pertama dari Kelas Al-Madinah yang dibangun Prancis.

Defense News menyebutkan, perairan Teluk Aden cukup akrab dengan kru USS Cole. Pada tahun 2000, kapal itu diserang oleh kapal bunuh diri al-Qaeda, yang menewaskan 17 pelaut, melukai 39 dan hampir menenggelamkan kapal tersebut.  Kejadian itu diyakini sebagai serangan teroris paling mematikan ke kapal perang Amerika Serikat.

Sebelumnya pada Oktober, pemberontak Houthi melakukan serangan rudal terhadap kapal-kapal Angkatan Laut AS. Salah satu rudal dihancurkan oleh  dari USS Mason, sementara rudal lain tidak mengarah sasaran. Serangan itu diikuti dengan serangan balasan dengan mengirimkan rudal Tomahawk untuk  menghancurkan radar berbasis darat di wilayah yang dikuasai Houthi.

Menurut laporan, koalisi pimpinan Saudi memulai operasi ofensif pada Januari 2017 untuk mendorong Houthi dari pantai. Sebagaian pemberontak melarikan diri tetapi mereka meninggalkan ranjau laut dan darat di  di pelabuhan dan bebagai fasilitas  lain. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan mengganggu jalur navigasi di Teluk Aden.

Teluk sudah penuh dengan kapal, baik komersial dan militer. Laut Merah adalah jalur utama dari Mediterania ke Samudera Hindia. Uni Eropa, Rusia dan China melakukan patroli militer untuk melawan  bajak laut di sana.  China juga membangun pangkalan angkatan laut sendiri di Djibouti untuk mendukung operasi.


Sementara Amerika Serikat  sudah memiliki USS Makin Island, sebuah kapal serbu amfibi Kelas Wasp, dan USS Comstock, sebuah kapal pendaratan Kelas Whidbey Island  yang membawa Marinir AS dari 11th Marine Expeditionary Unit.

0 comments:

Post a Comment