Angkatan
Laut Amerika Serikat memutuskan untuk mengirimkan dua kapal destroyer Kelas
Arleigh Burke ke Laut Merah untuk
menangkis serangan dari Houthi Yaman.
Destroyer
USS Laboon dan USS Truxtun dikerahkan uantuk melengkapi kelompok angkatan laut yang sudah berada di laut antara
Afrika dan Semenanjung Arab tersebut.
Keputusan
tersebut datang sekitar dua minggu setelah Amerika Serikat mengirim Kelas
Arleigh Burke lain yakni USS Cole, ke
Selat Bab al-Mandab, pintu masuk ke Laut Merah dari Teluk Aden, yang menjadi
terkenal setelah serangan bajak laut Somalia pada tahun 2008.
Pentagon
sejauh ini masih menolak untuk
mengkonfirmasi tetapi juga tidak menyangkal keputusan tersebut. Christopher Sherwood, juru bicara Departemen
Pertahanan hanya mengatakan bahwa “Angkatan Laut AS mempertahankan kekuatan
tempur secara terus menerus di Teluk
Arab, Teluk Oman, Laut Arab, Teluk Aden, dan Laut Merah untuk melindungi jalur
perdagangan, meyakinkan sekutu dan mitra kami dan mencegah tindakan agresi
terhadap pasukan kami dan mitra kami. ”
Keputusan
untuk lebih banyak mengirimkan kekuatan ke Teluk Aden datang setelah
serangan bom bunuh diri Houthi yang
menewaskan dua pelaut Angkatan Laut Arab
di kapal Al Madinah, kapal pertama dari Kelas Al-Madinah yang dibangun Prancis.
Defense News
menyebutkan, perairan Teluk Aden cukup akrab dengan kru USS Cole. Pada tahun
2000, kapal itu diserang oleh kapal bunuh diri al-Qaeda, yang menewaskan 17
pelaut, melukai 39 dan hampir menenggelamkan kapal tersebut. Kejadian itu diyakini sebagai serangan
teroris paling mematikan ke kapal perang Amerika Serikat.
Sebelumnya
pada Oktober, pemberontak Houthi melakukan serangan rudal terhadap kapal-kapal
Angkatan Laut AS. Salah satu rudal dihancurkan oleh dari USS Mason, sementara rudal lain tidak
mengarah sasaran. Serangan itu diikuti dengan serangan balasan dengan
mengirimkan rudal Tomahawk untuk
menghancurkan radar berbasis darat di wilayah yang dikuasai Houthi.
Menurut
laporan, koalisi pimpinan Saudi memulai operasi ofensif pada Januari 2017 untuk
mendorong Houthi dari pantai. Sebagaian pemberontak melarikan diri tetapi
mereka meninggalkan ranjau laut dan darat di
di pelabuhan dan bebagai fasilitas
lain. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan mengganggu jalur navigasi
di Teluk Aden.
Teluk sudah
penuh dengan kapal, baik komersial dan militer. Laut Merah adalah jalur utama
dari Mediterania ke Samudera Hindia. Uni Eropa, Rusia dan China melakukan
patroli militer untuk melawan bajak laut
di sana. China juga membangun pangkalan
angkatan laut sendiri di Djibouti untuk mendukung operasi.
Sementara
Amerika Serikat sudah memiliki USS Makin
Island, sebuah kapal serbu amfibi Kelas Wasp, dan USS Comstock, sebuah kapal
pendaratan Kelas Whidbey Island yang
membawa Marinir AS dari 11th Marine Expeditionary Unit.
0 comments:
Post a Comment