Menteri Luar
Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi (kiri) melakukan pertemuan
dengan PM Singapura YM Lee Hsien Loong di Singapura, Jumat (10/2/2017)
Indonesia
dan Singapura belum secara tuntas menyelesaikan masalah perbatasan maritim atau
laut kedua negara. Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Lestari
Priansari Marsudi mengatakan, hanya sebagian kecil masalah perbatasan maritim
yang belum diselesaikan kedua negara.
Masalah
batas laut itu disampaikan Menlu Retno setelah melakukan pertemuan bilateral
dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, di Singapura pada hari Jumat
(10/2/2017).
“Keberadaan
saya di Singapura, selain meluncurkan rangkaian kegiatan perayaan 50 tahun
hubungan diplomatik Indonesia-Singapura juga melakukan penukaraan instrumen
ratifikasi untuk perjanjian antara Indonesia-Singapura mengenai penetapan garis
batas laut wilayah kedua negara di bagian timur selat Singapura,” kata Menlu
Retno.
Dengan
penukaran instrumen ratifikasi tersebut, kata Retno, Indonesia dan Singapura
kini hanya menyisakan sebagain kecil perbatasan
maritim yang belum diselesaikan oleh kedua negara.
Dalam
pertemuan, kedua Menlu sependapat bahwa hubungan bilateral Indonesia dan
Singapura kini dalam keadaan yang sangat baik. Tidak hanya dapat dilihat dari
intensifnya hubungan ekonomi, namun juga adanya komunikasi yang baik antara
kedua negara.
”Hubungan
baik kedua negara bukan berarti tidak ada tantangan dalam hubungan tersebut,
namun karena adanya komunikasi yang baik sehingga berbagai tantangan dan
masalah dapat diselesaikan dengan baik secara terbuka,” ujar Menlu Retno.
Kedua Menlu
juga membahas berbagai tantangan mengancam pembangunan di kedua negara. Mereka
sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi ancaman terorisme,
peredaran gelap narkoba dan perdagangan manusia.
Menlu Retno juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Singapura YM Lee Hsien Loong. Retno yang merupakan utusan khusus Presiden Indonesia Joko Widodo untuk IORA, menyampaikan undangan Presiden Jokowi untuk PM Lee agar menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA di Indonesia pada 7 Maret 2017.
0 comments:
Post a Comment