Saturday, 18 February 2017

Littoral Warfare Amerika vs Rusia: Mainan Mahal vs Strategi Cerdik


Littoral warfare atau pertempuran di perairan dangkal yang biasanya dilakukan di area pantai, menjadi bagian penting dari kekuatan sebuah negara, terutama Angkatan Laut. Negara-negara besar eperti Amerika Serikat dan Rusia secara khusus membangun kekuatan ini.

Ciri perang pantai biasanya membutuhkan kapal dengan kecepatan tinggi dan kemampuan manuver tajam. Kapal biasanya berukuran relative kecil dan beroperasi di perairan terbatas melawan kapal serangan cepat musuh dan kapal selam diesel. 

Bagaimana perbandingan kekuatan sektor ini antara AS dan Rusia? Mari kita lihat.

Kita ke AS terlebih dahulu. Angkatan Laut AS menyadari kebutuhan untuk memiliki armada kapal cepat dan tangkas yang mampu beroperasi di perairan terbatas melawan kapal serangan cepat musuh dan kapal selam diesel setelah penyebaran panjang mereka di Teluk Persia.

Armada kapal besar mereka terbukti memiliki keterbatasan dan mereka harus membawa kapal penjaga pantai, kapal patroli dan kapal penyapu ranjau ke Teluk Persia dalam rangka memberikan perlindungan dari kapal kecil musuh.

Namun pemboman kapal perusak, USS Cole oleh perahu kecil yang penuh dengan bahan peledak mempercepat pengembangan Littoral Combat Ship. Logikanya adalah, sebuah kapal perusak lambat memerlukan waktu untuk bergerak dan tidak bisa bermanuver di perairan terbatas, sedangkan LCS bisa start up cepat dan mencapai kecepatan tertinggi yang sangat cepat.


Program LCS bertujuan untuk mengembangkan sebuah kapal multi-peran yang bisa beroperasi di perairan pesisir, terlibat dengan kapal selam musuh, ranjau, menghancurkan kapal serangan cepat, menyebarkan kendaraan tak berawak dan melakukan berbagai misi lain dengan modul misi sesuai dengan kebutuhan situasional.

Kapal ini juga akan memiliki propulsi pumpjet yang memberi mereka kecepatan yang sangat tinggi lebih dari 40 knot. Program ini ternyata menjadi sangat mahal dan beberapa kali berada di ambang kehancuran karena biaya tinggi. Namun kebijakan AS terus menggelontorkan uang ke proyek ini sampai datang kembali ke jalur yang diharapkan dan LCS pun memasuki produksi.

Angkatan Laut AS akan menggantikan armada yang tersisa dari fregat kelas Perry dan kapal penyapu ranjau kelas Avenger dengan kapal ini. Meskipun program ini telah menghadapi kritik besar, kapal ini tetaplah sesuatu yang cocok untuk US Navy karena mereka memiliki armada kapal perusak dan kapal penjelajah terbesar di dunia dan mereka membutuhkan ujung tombak yakni kapal ringan bersenjata.

Senjata dan Sensor

Ada dua kelas LCS yang telah dibangun oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Kelas Independence dan kelas Freedom. Kedua kapal ini memiliki desain yang sangat baik dan kelas Independence unik dengan desain trimaran sangat stabil dan merupakan kapal perang operasional pertama dari jenis ini.


Kedua kelas kapal telah dibangun dengan satu tugas utama yakni menghancurkan speedboat musuh dan kapal serangan cepat di lingkungan pesisir. Kapal ini menggunakan banyak teknologi ultra-tinggi dan merupakan salah satu kapal perang paling canggih di dunia. Modul misi yang unik adalah terdiri dari tiga jenis dan biasanya menggunakan senjata-senjata ini.

- Anti-surface : 2 x 30 mm Bushmaster cannons, Vertically launched Griffin/Hellfire missiles to engage small boats
- Anti-Submarine : 2 triple 324 mm torpedo tubes for lightweight torpedoes, Unmanned underwater vehicles, Towed array sonar
- Mine hunting : Remote mine detection vehicles, Mine detection Sonar

Senjata dan Sensor pada Kelas Independence


Seiring dengan modul ini, sebuah meriam Bofors 57 mm dan sebuah helikopter multirole ditetapkan untuk setiap misi. Sensor di kapal ini juga canggih dan cocok untuk perang littoral. Mereka memiliki sonar, radar multifungsi 3D dan sensor canggih lainnya.

Kapal memiliki tingkat otomatisasi sangat tinggi yang memungkinkan mereka hanya cukup membawa sekitar 50 awak,  sedangkan kapal sejenis yang dioperasikan oleh negara-negara lain memiliki awak 100-150. Tetapi awak yang sangat kecil justru menjadi masalah selama operasi pengendalian kerusakan yang membutuhkan banyak tenaga.

Hal ini telah dirasakan oleh Angkatan Laut ketika beberapa kali memaksa kru kerja lembur karena harus memperbaiki sebuah kerusakan. Suprastruktur aluminium kapal juga bisa menjadi berbahaya karena aluminium bisa terbakar cepat dan beracun ketika meleleh.

Kapal

Desain trimaran yang indah dari kelas Independence adalah hal yang membuatnya berbeda dibanding semua kapal perang di dunia. Desain ini memungkinkan ruang yang sangat besar di dalam kapal, stabilitas dan kecepatan tinggi serta memiliki hanggar ganda dengan dek helikopter besar yang memungkinkan untuk mengoperasikan setiap helikopter yang dimiliki AS. Hal ini akan menjadi sangat berguna selama operasi khusus, bantuan kemanusiaan dan pendaratan amfibi.


Kapal memiliki ruangan misi besar yang dapat menjadi rumah kargo atau modul misi tergantung pada kebutuhan. Memiliki sistem rudal SeaRam mandiri yang memiliki  11 rudal permukaan ke udara jarak pendek untuk pertahanan diri. Kelas ini juga memiliki sebuah teluk misi besar yang dapat menjadi rumah berbagai kapal, peralatan, kendaraan, senjata dan lain-lain. Desain ini juga cocok untuk operasi Blue Water dan ini akan dikerahkan di Pasifik.

Sedangkaan LCS Kelas Freedom menggunakan desain monohull konvensional bersama dengan propulsi yang sama dan sensor suite seperti pada kelas Independence. Kelas ini memiliki pertahanan udara sedikit lebih baik karena kehadiran 21 cell peluncur rudal permukaan ke udara RAM. Dia memiliki kemampuan untuk menjadi rumah dan mengoperasikan helikopter tunggal dari dek helikopter. Kemampuan modul misi yang sama dengan kelas Independence.


Namun USS Freedom menderita serangkaian masalah dan kerusakan yang menarik lebih banyak kritik terhadap program tersebut. Namun Angkatan Laut mengklaim bahwa masalah telah diperbaiki. Kapal kelas ini juga telah digunakan beberapa kali oleh Angkatan Laut AS untuk memanasi laut China Selatan dengan berlayar di dekat pulau yang dikonflikkan di daerah tersebut.

Berlebihan dan Tidak Efektif

Desain dari kedua kelas ini bagaimanapun harus diakui sangat baik dan secara teoritis memenuhi semua tujuan dari Angkatan Laut AS. Tapi LCS telah terbukti sangat terbatas dalam fungsi meskipun telah dibangun untuk melakukan berbagai fungsi. Banyak dari senjata yang seharusnya membentuk bagian utama dari paket misi belum dikembangkan.

Sebanyak 32 kapal ultra-mahal, dibangun untuk membunuh speedboat menggunakan rudal jarak pendek yang ultra mahal terdengar seperti berlebihan. Tidak ada bangsa lain memiliki kebijakan yang sama dan lebih suka menggunakan senjata kaliber menengah dengan amunisi dipandu, yang beberapa kali lebih murah daripada program LCS AS. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa program SKB telah mengundang banyak kritikan.

Angkatan Laut AS juga telah menyadari bahwa kapal ini tidak memiliki kemampuan warfighting dan tengah berburu untuk kelas baru dari frigat bersenjata yang lebih baik. Sensor berteknologi tinggi dan senjata pada LCS tidak memungkinkan untuk melawan target lebih dari 10-20 km jauhnya.

Tidak adanya sistem senjata jarak jauh yang dikombinasikan dengan ASW terbatas dan kemampuan pertahanan udara dan biaya gila, membuat LCS menjadi mainan yang memang sangat mahal.

Kekuatan Rusia

Setelah kita membahas tentang kemampuan dan strategi Amerika Serikat dalam kekuatan littoral warfare atau perang pesisir, kini giliran kita membahas hal yang sama di Rusia.

Rusia memiliki garis pantai terpanjang di dunia untuk dilindungi dan ketika Anda harus menjaga sebuah daerah yang luas seperti ini maka jumlah menjadi sangat penting. Itulah alasan kenapa Rusia tetap mempertahankan armada kapall cepat bersenjata rudal dan korvet dalam jumlah besar sejak tahun 1960-an.

Korvet Osa Class Uni Soviet 

Mereka juga memiliki sejumlah besar kapal selam diesel dibandingkan armada kapal selam nuklir. Armada kapal serangan cepat, korvet dan kapal selam diesel sangat cocok untuk perang littoral. Mereka memiliki kecepatan, sensor dan kemampuan untuk beroperasi di perairan dangkal dan terbatas dengan efek yang besar.

Uni Soviet mempertahankan armada besar kapal tersebut dan saat ini Angkatan Laut Rusia mengoperasikan versi kapal perang litoral lebih sedikit tetapi lebih mampu. Mereka sedang membangun kapal ini dalam jumlah besar untuk membangun dan memodernisasi kembali Angkatan Laut Rusia guna mengganti kapal usang.

Kebijakan Rusia dalam hal kapal perang littoral adalah berbeda drastis dengan AS. Kapal littoral Rusia sangat dilengkapi dengan senjata dan rudal anti-kapal dan tugas mereka adalah untuk melindungi wilayah perairan Rusia, melakukan serangan bergerombol pada kapal induk musuh dan mendukung pendaratan amfibi dengan meriam dan roket.

Sedangkan kebijakan AS seperti yang dibahas dalam tulisan sebelumnya membutuhkan LCS untuk berburu perahu kecil, kapal selam dan ranjau. Oleh karena itu kedua negara ini memiliki kapal yang sama sekali berbeda dalam hal kombatan pesisir. Rusia menggunakan istilah ‘korvet’ untuk kapal perang litoral dan mereka dapat dioptimalkan untuk berbagai peran tempur.

Kekuatan Kapal

Armada Rusia saat ini terdiri dari campuran korvet modern dan era Soviet yang berbobot antara 500-2500 ton. Korvet era Soviet sedang terus digantikan oleh kapal yang lebih modern. Angkatan Laut Rusia saat ini mengoperasikan kapal perang permukaan, perang anti kapal selam dan korvet multi peran.

Stereguschy Class

Korvet paling kuat di Angkatan Laut Rusia tidak diragukan lagi adalah kelas Stereguschy. Korvet serbaguna seberat 2.500 ton ini bersenjata berat dengan rudal anti-kapal, anti-udara dan senjata anti-kapal selam. Dalam kategori ini Kelas Steregushcy tak tertandingi oleh kapal perang lain di dunia. Mereka secara resmi diklasifikasikan sebagai kapal pengawal pesisir, tapi cocok untuk operasi Blue Water atau laut dalam karena desain, sensor dan senjata mereka cukup memadai untuk misi tersebut.

Kapal ini memiliki radar pencari udara dan permukaan yang kuat dan sistem pengendalian tembakan. Sebuah busur sonar terpasang dan berbagai sonar diderek memungkinkan untuk mendeteksi kapal selam musuh.

Beban senjata mencakup:

1x 100mm gun
8x Kh-35 Anti-Ship missiles
12 Redut VLS for 12 9M96E (120 km range) SAMs or 48 9M100 (10 km range) SAMs (First ship has Kashtan)
2×4 Paket Anti-torpedo and Anti-submarine torpedo system
2x Ak-630 Gatling guns
14.5 mm machine guns

Hal yang paling luar biasa adalah bahwa kapal ini dengan persenjataan berat dan memiliki bobot 4000 ton namun harganya kurang dari US$ 200 juta. Penggantinya, Kelas Gremyashchy akan memiliki 8 rudal anti kapal Yakhont dan 16 Redut VLS yang akan meningkatkan daya tembak. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia mampu mengemas senjata dan sensor kapal besar menjadi lebih kecil tanpa mengorbankan apa pun. Kapal memiliki dek dan hanggar helikopter di mana helikopter antikapal selam Ka-27 dapat dioperasikan.

Hal luar biasa lainnya dari kapal ini adalah memiliki sistem paket torpedo anti kapal selam dapat digunakan untuk melawan kapal selam musuh dan torpedo. Ya, itu adalah ASW dan sistem torpedo serbaguna dan telah menerima banyak perhatian media tidak seperti saingan Barat yang bekerja untuk misi tunggal,

Rusia mengoperasikan kapal selam diesel listrik Kelas Kilo yang terkenal tenang dan mematikan. Mereka telah di produksi sejak tahun 1980-an dan versi terbaru telah dimodernisasi untuk mampu menembakkan rudal anti-kapal Klub dari tabung torpedonya. Kapal selam ini juga cukup murah dan memiliki efektivitas tinggi yang membuat mereka menjadi kekuatan mematikan di daerah pesisir.

Bersembunyi perairan dangkal di Laut Utara dan Laut Barents, mereka dapat menimbulkan ancaman bagi pasukan amfibi musuh yang mencoba masuk, kapal induk dan kapal perang permukaan. Kapal selam ini juga telah mendapatkan pesanan ekspor besar dan telah menjadi populer karena kehandalan mereka.

Kapal selam diesel terbaru di Angkatan Laut Rusia adalah kelas Lada. Ini seharusnya menjadi pengganti untuk kelas Kilo. Kedua kelas kapal selam diesel akan membentuk tulang punggung kekuatan litoral bawah air Rusia selama beberapa dekade yang akan datang.

Membangun Armada Anti Kapal Selam

Rusia juga mengoperasikan armada kapal anti-kapal selam air dangkal 600 ton. Kapal ini sebenarnya sisa dari era Soviet dan cukup usang. Mereka dipersenjatai dengan tabung torpedo dan peluncur roket anti-kapal selam jarak pendek. Sensor mereka termasuk radar jarak pendek dan busur sonar terpasang. Kapal ini dijadwalkan akan diganti pada tahun-tahun mendatang.

Kelas Buyan dirancang untuk menggantikan puluhan kapal rudal era Soviet. Kapal kelas ini memiliki jangkauan dan daya tembak empat kali lebih tinggi. Kapal kelas Buyan sebelumnya tidak dimaksudkan untuk pertempuran berat. Mereka biasanya bertugas patroli lepas pantai dan digunakan dalam peran dukungan selama pendaratan amfibi.

Buyan Class

Mereka memiliki senjata yang sempurna untuk melakukannya. Sebuah meriam 100 mm dan peluncur roket 40 Barrel Grad yang daya tembaknya mampu menghancurkan kapal dan dapat membombardir pantai dan posisi musuh dengan mudah. Senjata-senjata ini memiliki jangkauan 10-20 km, sehingga Buyan bisa tetap keluar dari cakrawala dan memberikan dukungan tembakan dari jarak yang aman. Kapal ini adalah contoh jelas bagaimana Rusia mampu membangun kapal murah yang dapat melakukan beberapa tugas dengan efisiensi maksimum.

Versi terbaru dari kelas korvet Buyan adalah Buyan-M. Kapal ini dilengkapi dengan rudal anti-kapal jarak jauh dan SAM jarak pendek tidak seperti pendahulunya Buyan yang memiliki persenjataan meriam sepenuhnya. Paket ofensif utama mereka terdiri dari senjata 100 mm dan 8 rudal anti kapal Klub / Yakhont yang merupakan kombinasi sangat mematikan.

Buyan Class 

Hal ini memberi mereka kemampuan untuk menyerang kapal perang musuh lebih dari jarak 200 km. Kelemahan dari korvet kelas ini adalah kerentanan mereka terhadap kapal selam karena tidak adanya sistem ASW. Mereka dilindungi dari serangan udara oleh SAM Igla yang telah dimodifikasi untuk mencegat rudal yang berlari di atas permukaan air laut atau sea skimming tetapi hanya memiliki jangkauan 4 km. Tapi mereka akan biasanya disertai dengan aset ASW selama perang.

Rusia secara cerdik berhasil membangun armada besar kapal perang litoral yang sangat cocok untuk wilayah perairan Rusia. Perairan dan doktrin mereka jauh berbeda dari barat, yang mengakibatkan kapal mereka juga sangat berbeda.

Mereka tidak bisa dibandingkan dengan LCS Amerika yang memiliki peran yang berbeda meskipun mereka termasuk ke dalam kategori yang sama. Secara keseluruhan, Rusia telah mempertahankan kemampuan perang litoral yang terbaik di dunia yang akan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.


0 comments:

Post a Comment