Littoral warfare atau pertempuran di perairan dangkal yang
biasanya dilakukan di area pantai, menjadi bagian penting dari kekuatan sebuah negara, terutama
Angkatan Laut. Negara-negara besar eperti Amerika Serikat dan Rusia secara
khusus membangun kekuatan ini.
Ciri perang pantai biasanya membutuhkan kapal dengan
kecepatan tinggi dan kemampuan manuver tajam. Kapal biasanya berukuran
relative kecil dan beroperasi di perairan terbatas melawan kapal serangan cepat
musuh dan kapal selam diesel.
Bagaimana perbandingan kekuatan sektor ini antara
AS dan Rusia? Mari kita lihat.
Kita ke AS terlebih dahulu. Angkatan Laut AS menyadari kebutuhan untuk
memiliki armada kapal cepat dan tangkas yang mampu beroperasi di perairan
terbatas melawan kapal serangan cepat musuh dan kapal selam diesel setelah
penyebaran panjang mereka di Teluk Persia.
Armada kapal besar mereka terbukti memiliki keterbatasan dan
mereka harus membawa kapal penjaga pantai, kapal patroli dan kapal penyapu
ranjau ke Teluk Persia dalam rangka memberikan perlindungan dari kapal kecil
musuh.
Namun pemboman kapal perusak, USS Cole oleh perahu kecil yang
penuh dengan bahan peledak mempercepat pengembangan Littoral Combat Ship.
Logikanya adalah, sebuah kapal perusak lambat memerlukan waktu untuk bergerak
dan tidak bisa bermanuver di perairan terbatas, sedangkan LCS bisa start up
cepat dan mencapai kecepatan tertinggi yang sangat cepat.
Program LCS bertujuan untuk mengembangkan sebuah kapal
multi-peran yang bisa beroperasi di perairan pesisir, terlibat dengan kapal
selam musuh, ranjau, menghancurkan kapal serangan cepat, menyebarkan kendaraan
tak berawak dan melakukan berbagai misi lain dengan modul misi sesuai dengan
kebutuhan situasional.
Kapal ini juga akan memiliki propulsi pumpjet yang memberi
mereka kecepatan yang sangat tinggi lebih dari 40 knot. Program ini ternyata
menjadi sangat mahal dan beberapa kali berada di ambang kehancuran karena
biaya tinggi. Namun kebijakan AS terus menggelontorkan uang ke proyek ini sampai
datang kembali ke jalur yang diharapkan dan LCS pun memasuki produksi.
Angkatan Laut AS akan menggantikan armada yang tersisa dari
fregat kelas Perry dan kapal penyapu ranjau kelas Avenger dengan kapal ini.
Meskipun program ini telah menghadapi kritik besar, kapal ini tetaplah sesuatu
yang cocok untuk US Navy karena mereka memiliki armada kapal perusak dan kapal
penjelajah terbesar di dunia dan mereka membutuhkan ujung tombak yakni kapal
ringan bersenjata.
Senjata dan Sensor
Ada dua kelas LCS yang telah dibangun oleh Angkatan Laut
Amerika Serikat. Kelas Independence dan kelas Freedom. Kedua kapal ini memiliki
desain yang sangat baik dan kelas Independence unik dengan desain trimaran
sangat stabil dan merupakan kapal perang operasional pertama dari jenis ini.
Kedua kelas kapal telah dibangun dengan satu tugas utama
yakni menghancurkan speedboat musuh dan kapal serangan cepat di lingkungan
pesisir. Kapal ini menggunakan banyak teknologi ultra-tinggi dan
merupakan salah satu kapal perang paling canggih di dunia. Modul misi yang unik
adalah terdiri dari tiga jenis dan biasanya menggunakan senjata-senjata ini.
- Anti-surface : 2 x 30 mm Bushmaster cannons, Vertically
launched Griffin/Hellfire missiles to engage small boats
- Anti-Submarine : 2 triple 324 mm torpedo tubes for
lightweight torpedoes, Unmanned underwater vehicles, Towed array sonar
- Mine hunting : Remote mine detection vehicles, Mine detection
Sonar
Senjata dan Sensor pada Kelas Independence
Seiring dengan modul ini, sebuah meriam Bofors 57 mm dan
sebuah helikopter multirole ditetapkan untuk setiap misi. Sensor di kapal ini
juga canggih dan cocok untuk perang littoral. Mereka memiliki sonar, radar
multifungsi 3D dan sensor canggih lainnya.
Kapal memiliki tingkat otomatisasi sangat tinggi yang
memungkinkan mereka hanya cukup membawa sekitar 50 awak, sedangkan kapal sejenis yang dioperasikan
oleh negara-negara lain memiliki awak 100-150. Tetapi awak yang sangat kecil
justru menjadi masalah selama operasi pengendalian kerusakan yang membutuhkan
banyak tenaga.
Hal ini telah dirasakan oleh Angkatan Laut ketika beberapa
kali memaksa kru kerja lembur karena harus memperbaiki sebuah kerusakan.
Suprastruktur aluminium kapal juga bisa menjadi berbahaya karena aluminium bisa
terbakar cepat dan beracun ketika meleleh.
Kapal
Desain trimaran yang indah dari kelas Independence adalah hal yang
membuatnya berbeda dibanding semua kapal perang di dunia. Desain ini
memungkinkan ruang yang sangat besar di dalam kapal, stabilitas dan kecepatan
tinggi serta memiliki hanggar ganda dengan dek helikopter besar yang
memungkinkan untuk mengoperasikan setiap helikopter yang dimiliki AS. Hal ini
akan menjadi sangat berguna selama operasi khusus, bantuan kemanusiaan dan
pendaratan amfibi.
Kapal memiliki ruangan misi besar yang dapat menjadi rumah
kargo atau modul misi tergantung pada kebutuhan. Memiliki sistem rudal SeaRam
mandiri yang memiliki 11 rudal permukaan
ke udara jarak pendek untuk pertahanan diri. Kelas ini juga memiliki sebuah
teluk misi besar yang dapat menjadi rumah berbagai kapal, peralatan, kendaraan,
senjata dan lain-lain. Desain ini juga cocok untuk operasi Blue Water dan ini
akan dikerahkan di Pasifik.
Sedangkaan LCS Kelas Freedom menggunakan desain monohull
konvensional bersama dengan propulsi yang sama dan sensor suite seperti pada kelas
Independence. Kelas ini memiliki pertahanan udara sedikit lebih baik karena
kehadiran 21 cell peluncur rudal permukaan ke udara RAM. Dia memiliki kemampuan
untuk menjadi rumah dan mengoperasikan helikopter tunggal dari dek helikopter.
Kemampuan modul misi yang sama dengan kelas Independence.
Namun USS Freedom menderita serangkaian masalah dan kerusakan
yang menarik lebih banyak kritik terhadap program tersebut. Namun Angkatan Laut
mengklaim bahwa masalah telah diperbaiki. Kapal kelas ini juga telah digunakan
beberapa kali oleh Angkatan Laut AS untuk memanasi laut China Selatan
dengan berlayar di dekat pulau yang dikonflikkan di daerah tersebut.
Berlebihan dan Tidak Efektif
Desain dari kedua kelas ini bagaimanapun harus diakui sangat
baik dan secara teoritis memenuhi semua tujuan dari Angkatan Laut AS. Tapi LCS
telah terbukti sangat terbatas dalam fungsi meskipun telah dibangun untuk
melakukan berbagai fungsi. Banyak dari senjata yang seharusnya membentuk bagian
utama dari paket misi belum dikembangkan.
Sebanyak 32 kapal ultra-mahal, dibangun untuk membunuh speedboat
menggunakan rudal jarak pendek yang ultra mahal terdengar seperti berlebihan.
Tidak ada bangsa lain memiliki kebijakan yang sama dan lebih suka menggunakan
senjata kaliber menengah dengan amunisi dipandu, yang beberapa kali lebih murah
daripada program LCS AS. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa
program SKB telah mengundang banyak kritikan.
Angkatan Laut AS juga telah menyadari bahwa kapal ini tidak
memiliki kemampuan warfighting dan tengah berburu untuk kelas baru dari frigat
bersenjata yang lebih baik. Sensor berteknologi tinggi dan senjata pada LCS
tidak memungkinkan untuk melawan target lebih dari 10-20 km jauhnya.
Tidak adanya sistem senjata jarak jauh yang dikombinasikan
dengan ASW terbatas dan kemampuan pertahanan udara dan biaya gila, membuat LCS
menjadi mainan yang memang sangat mahal.
Kekuatan Rusia
Setelah kita membahas tentang kemampuan dan strategi Amerika
Serikat dalam kekuatan littoral warfare atau perang pesisir, kini giliran kita
membahas hal yang sama di Rusia.
Rusia memiliki garis pantai terpanjang di dunia untuk
dilindungi dan ketika Anda harus menjaga sebuah daerah yang luas seperti ini
maka jumlah menjadi sangat penting. Itulah alasan kenapa Rusia tetap
mempertahankan armada kapall cepat bersenjata rudal dan korvet dalam jumlah
besar sejak tahun 1960-an.
Korvet Osa Class Uni Soviet
Mereka juga memiliki sejumlah besar kapal selam diesel
dibandingkan armada kapal selam nuklir. Armada kapal serangan cepat, korvet dan
kapal selam diesel sangat cocok untuk perang littoral. Mereka memiliki
kecepatan, sensor dan kemampuan untuk beroperasi di perairan dangkal dan
terbatas dengan efek yang besar.
Uni Soviet mempertahankan armada besar kapal tersebut dan
saat ini Angkatan Laut Rusia mengoperasikan versi kapal perang litoral lebih
sedikit tetapi lebih mampu. Mereka sedang membangun kapal ini dalam jumlah
besar untuk membangun dan memodernisasi kembali Angkatan Laut Rusia guna
mengganti kapal usang.
Kebijakan Rusia dalam hal kapal perang littoral adalah
berbeda drastis dengan AS. Kapal littoral Rusia sangat dilengkapi dengan
senjata dan rudal anti-kapal dan tugas mereka adalah untuk melindungi wilayah
perairan Rusia, melakukan serangan bergerombol pada kapal induk musuh dan
mendukung pendaratan amfibi dengan meriam dan roket.
Sedangkan kebijakan AS seperti yang dibahas dalam
tulisan sebelumnya membutuhkan LCS untuk berburu perahu kecil, kapal selam dan
ranjau. Oleh karena itu kedua negara ini memiliki kapal yang sama sekali
berbeda dalam hal kombatan pesisir. Rusia menggunakan istilah ‘korvet’ untuk
kapal perang litoral dan mereka dapat dioptimalkan untuk berbagai peran tempur.
Kekuatan Kapal
Armada Rusia saat ini terdiri dari campuran korvet modern dan
era Soviet yang berbobot antara 500-2500 ton. Korvet era Soviet sedang terus
digantikan oleh kapal yang lebih modern. Angkatan Laut Rusia saat ini
mengoperasikan kapal perang permukaan, perang anti kapal selam dan korvet
multi peran.
Stereguschy Class
Korvet paling kuat di Angkatan Laut Rusia tidak diragukan
lagi adalah kelas Stereguschy. Korvet serbaguna seberat 2.500 ton ini
bersenjata berat dengan rudal anti-kapal, anti-udara dan senjata anti-kapal
selam. Dalam kategori ini Kelas Steregushcy tak tertandingi oleh kapal perang
lain di dunia. Mereka secara resmi diklasifikasikan sebagai kapal pengawal
pesisir, tapi cocok untuk operasi Blue Water atau laut dalam karena desain,
sensor dan senjata mereka cukup memadai untuk misi tersebut.
Kapal ini memiliki radar pencari udara dan permukaan yang
kuat dan sistem pengendalian tembakan. Sebuah busur sonar terpasang dan
berbagai sonar diderek memungkinkan untuk mendeteksi kapal selam musuh.
Beban senjata mencakup:
1x 100mm gun
8x Kh-35 Anti-Ship missiles
12 Redut VLS for 12 9M96E (120 km range) SAMs or 48 9M100 (10
km range) SAMs (First ship has Kashtan)
2×4 Paket Anti-torpedo and Anti-submarine torpedo system
2x Ak-630 Gatling guns
14.5 mm machine guns
Hal yang paling luar biasa adalah bahwa kapal ini dengan persenjataan berat dan memiliki bobot 4000 ton namun harganya kurang dari US$ 200
juta. Penggantinya, Kelas Gremyashchy akan memiliki 8 rudal anti kapal Yakhont
dan 16 Redut VLS yang akan meningkatkan daya tembak. Hal ini menunjukkan bahwa
Rusia mampu mengemas senjata dan sensor kapal besar menjadi lebih kecil tanpa
mengorbankan apa pun. Kapal memiliki dek dan hanggar helikopter di mana
helikopter antikapal selam Ka-27 dapat dioperasikan.
Hal luar biasa lainnya dari kapal ini adalah memiliki sistem paket
torpedo anti kapal selam dapat digunakan untuk melawan kapal selam musuh dan
torpedo. Ya, itu adalah ASW dan sistem torpedo serbaguna dan telah menerima
banyak perhatian media tidak seperti saingan Barat yang bekerja untuk misi
tunggal,
Rusia mengoperasikan kapal selam diesel listrik Kelas Kilo
yang terkenal tenang dan mematikan. Mereka telah di produksi sejak tahun
1980-an dan versi terbaru telah dimodernisasi untuk mampu menembakkan rudal
anti-kapal Klub dari tabung torpedonya. Kapal selam ini juga cukup murah dan
memiliki efektivitas tinggi yang membuat mereka menjadi kekuatan mematikan di
daerah pesisir.
Bersembunyi perairan dangkal di Laut Utara dan Laut Barents,
mereka dapat menimbulkan ancaman bagi pasukan amfibi musuh yang mencoba masuk,
kapal induk dan kapal perang permukaan. Kapal selam ini juga telah mendapatkan pesanan ekspor besar dan telah
menjadi populer karena kehandalan mereka.
Kapal selam diesel terbaru di Angkatan Laut Rusia adalah
kelas Lada. Ini seharusnya menjadi pengganti untuk kelas Kilo. Kedua kelas
kapal selam diesel akan membentuk tulang punggung kekuatan litoral bawah air
Rusia selama beberapa dekade yang akan datang.
Membangun Armada Anti Kapal Selam
Rusia juga mengoperasikan armada kapal anti-kapal selam air
dangkal 600 ton. Kapal ini sebenarnya sisa dari era Soviet dan cukup usang.
Mereka dipersenjatai dengan tabung torpedo dan peluncur roket anti-kapal selam
jarak pendek. Sensor mereka termasuk radar jarak pendek dan busur sonar
terpasang. Kapal ini dijadwalkan akan diganti pada tahun-tahun mendatang.
Kelas Buyan dirancang untuk menggantikan puluhan kapal rudal
era Soviet. Kapal kelas ini memiliki jangkauan dan daya tembak empat kali lebih
tinggi. Kapal kelas Buyan sebelumnya tidak dimaksudkan untuk pertempuran berat. Mereka
biasanya bertugas patroli lepas pantai dan digunakan dalam peran dukungan
selama pendaratan amfibi.
Buyan Class
Mereka memiliki senjata yang sempurna untuk melakukannya.
Sebuah meriam 100 mm dan peluncur roket 40 Barrel Grad yang daya tembaknya
mampu menghancurkan kapal dan dapat membombardir pantai dan posisi musuh dengan
mudah. Senjata-senjata ini memiliki jangkauan 10-20 km, sehingga Buyan bisa tetap
keluar dari cakrawala dan memberikan dukungan tembakan dari jarak yang aman.
Kapal ini adalah contoh jelas bagaimana Rusia mampu membangun kapal murah yang
dapat melakukan beberapa tugas dengan efisiensi maksimum.
Versi terbaru dari kelas korvet Buyan adalah Buyan-M. Kapal
ini dilengkapi dengan rudal anti-kapal jarak jauh dan SAM jarak pendek tidak
seperti pendahulunya Buyan yang memiliki persenjataan meriam sepenuhnya. Paket
ofensif utama mereka terdiri dari senjata 100 mm dan 8 rudal anti kapal Klub /
Yakhont yang merupakan kombinasi sangat mematikan.
Buyan Class
Hal ini memberi mereka kemampuan untuk menyerang kapal perang
musuh lebih dari jarak 200 km. Kelemahan dari korvet kelas ini adalah
kerentanan mereka terhadap kapal selam karena tidak adanya sistem ASW. Mereka
dilindungi dari serangan udara oleh SAM Igla yang telah dimodifikasi untuk
mencegat rudal yang berlari di atas permukaan air laut atau sea skimming tetapi
hanya memiliki jangkauan 4 km. Tapi mereka akan biasanya disertai dengan aset
ASW selama perang.
Rusia secara cerdik berhasil membangun armada besar kapal
perang litoral yang sangat cocok untuk wilayah perairan Rusia. Perairan dan
doktrin mereka jauh berbeda dari barat, yang mengakibatkan kapal mereka juga
sangat berbeda.
Mereka tidak bisa dibandingkan dengan LCS Amerika yang
memiliki peran yang berbeda meskipun mereka termasuk ke dalam kategori yang
sama. Secara keseluruhan, Rusia telah mempertahankan kemampuan perang litoral
yang terbaik di dunia yang akan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.
0 comments:
Post a Comment