Rusia
kembali mengerahkan sistem rudal pertahanan canggih S-400 dalam posisi siaga
tempur di dekat Moskow mulai kemarin hingga Kamis (9/2/2017) hari ini.
Pengerahan senjata termutakhir Rusia ini dilibatkan dalam latihan tempur atau
manuver kejutan oleh Angkatan Udara Rusia.
Pada Januari
2017 lalu, Rusia juga mengerahkan sistem rudal pertahanan udara S-400 di
pinggiran Kota Moskow dengan dalih melindungi berbagai fasilitas penting milik
negara. Saat itu, sistem rudal S-400 juga diposisikan dalam siaga tempur.
"Unit
angkatan pertahanan udara bertanggung jawab untuk membela Moskow dan wilayah
industri sentral. Telah dimasukkan (kategori) siaga tempur tertinggi,” kata
Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan. ”Misi pertahanan udara
melibatkan para awak tempur,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip Russia
Today.
Menurut
kementerian tersebut, latihan tempur kilat juga melibatkan sistem rudal S-300
dan sistem pertahanan udara Pantsir-S dengan posisi cadangan. Para petugas
penjaga baterai sistem-sistem rudal canggih itu menjalani manuver anti-sabotase
dan dilatih untuk beroperasi di medan yang sulit.
Latihan
tempur kali ini merupakan bagian dari pelatihan kejutan oleh Angkatan Udara
Rusia yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa.
Wakil
Menteri Pertahanan Rusia Aleksandr Fomin mengatakan, manuver di dekat Moskow
ini melibatkan sekitar 45.000 tentara dan 1.700 buah peralatan militer,
termasuk 150 pesawat jet tempur dan 200 peluncur rudal udara yang dikendalikan
dari darat.
”Ini
merupakan latihan kejutan dan dengan demikian tidak tunduk pada kontrol bawah
dokumen Wina atau dokumen OSCE. Tidak ada pemberitahuan resmi yang diperlukan,
tetapi kita menginformasikan sebagai isyarat niat baik,” ujar Fomin.
0 comments:
Post a Comment