Presiden
Pertama RI, Soekarno memiliki istri berkebangsaan Jepang. Nama aslinya Naoko
Nemoto. Tetapi setelah menikah dengan Soekarno, namanya diubah jadi Ratna Sari
Dewi Soekarno.
Soekarno dan
wanita Jepang tersebut bertemu di sebuah bar di negeri Sakura. Ratna Sari Dewi
sempat disebut-sebut merupakan seorang geisha, wanita penghibur atau seniman
tradisional Jepang yang memiliki keahlian main musik klasik, menari dan
lainnya. Namun, Ratna Sari Dewi membantah.
Begitu
cintanya kepada Soekarno, Ratna Sari Dewi
seakan-akan tidak rela pujaan hatinya itu meninggal. Wanita itu menyebut
banyak kejanggalan tentang kematian Soekarno.
Dikutip dari
laman merdeka.com, Ratna Sari Dewi dalam wawancara dengan Japan Times terbitan
2008, menyebut Amerika Serikat sangat membenci Bung Karno.
Menurut
Ratna Sari Dewi, Soekarno disebut-sebut tidak mau dikendalikan oleh Amerika
Serikat saat memimpin Indonesia.
"AS
butuh Indonesia, yang merupakan negara ketiga terkaya sumber daya alam. Tapi
Sukarno baru saja mencapai kemerdekaan dari Belanda dan tidak mau
dikendalikan," katanya.
Saat itu,
menurut Ratna Sari Dewi, Amerika Serikat meminta agar Seokarno memungkinkan
mereka untuk memiliki pangkalan militer di Indonesia untuk mengontrol Pasifik.
Tapi Soekarno menolak.
"Sementara
Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong, Thailand, Filipina, Singapura, Australia dan
Selandia Baru semua menerima pangkalan militer AS," ujarnya.
Ratna Sari
Dewi menyebut, saking bencinya Amerika kepada Soekarno. CIA yang merupakan badan intelijen
Amerika Serikat pernah mencoba membunuh Bung Karno sebanyak lima kali.
"Oleh karena itu Pentagon membenci Soekarno, dan CIA mencoba membunuh dia
lima kali," ucap dia.
Memang dalam
buku-buku sejarah disebut bahwa beberapa kali ada percobaan pembunuhan terhadap
Soekarno, termasuk di antaranya pelemparan granat di Cikini dan Makassar.
Tidak hanya
itu, penyerangan terhadap Soekarno juga terjadi saat sang Proklamator itu salat
Idul Adha, di Masjid Baiturahim, pada 14 Mei 1962.
Pelaku teroris
menembak dari jarak sangat dekat, tepatnya empat saf di belakang Soekarno.
Namun, tembakan itu tidak mengenai sang Presiden.
Kemudian
yang paling menggemparkan adalah ketika seorang pilot tempur TNI Angkatan
Udara, menyerang istana dari jarak sangat dekat. Akibat serangan itu, salah
satu pilar istana runtuh dan jatuh di dekat meja kerja Soekarno.
Tetapi saat
itu, Soekarno sedang memimpin rapat di gedung sebelah istana. Sang Presiden
gagal dari upaya pembunuhan.
Setelah
Perang Dunia II, tatanan politik internasional tertumpu pada dua blok, yakni
Barat yang diwakili Amerika Serikat dan Blok Timur yang diwakili Uni Soviet.
Perbedaan
paham yang dimiliki dua negara adi daya itu membuat keduanya berebut pengaruh
terhadap negara-negara lain di dunia. Indonesia disebut-sebut salah satu negara
yang menjadi incaran dua blok tesebut.
Dengan
kekayaan alam yang banyak, Indonesia dipandang sangat strategis. Saat itu,
Amerika Serikat sangat khawatir jika Indonesia menjadi negara komunis dan
berkoloni dengan Uni Soviet. Jika hal itu terjadi, Amerika Serikat akan semakin
sulit di kawasan Asia Tenggara.
Berbagai
cara dilakukan AS untuk mempengaruhi, mengamankan dan mengendalikan Indonesia.
"Amerika Serikat dan Uni Soviet mendominasi dunia sekitar tahun 1960-an
melalui perang habis-habisan, embargo dagang atau operasi rahasia," tutur
Ratna Sari Dewi.
Ratna Sari
Dewi juga pernah mengungkapkan sejumlah dokumen yang mengindikasikan kejatuhan
Bung Karno atas campur tangan badan intelijen Amerika serikat tersebut.
Dokumen itu berupa folio 10 lembar.
Pemerintahan
Soekarno mulai dirongrong pada 1965. Saat itu, diawali dengan adanya G30S PKI.
Tujuh Jenderal TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam peristiwa itu.
Setelah itu
banyak sekali demo yang dilakukan di kawasan istana, terutama dari mahasiswa.
Tidak hanya itu, Soekarno juga sempat diasingkan ke Wisma Yaso yang kini
namanya berubah jadi Museum Satria Mandala, Jakarta.
Soekarno
akhirnya meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto,
Jakarta dengan status sebagai tahanan politik pada Minggu, 21 Juni 1970. Kala
itu, Soekarno berusia 69 tahun.
0 comments:
Post a Comment