Presiden
Suriah Bashar al-Assad akan menerima kehadiran pasukan militer Amerika Serikat
(AS) di negaranya asalkan bersedia bekerja sama dengan pemerintah Suriah. Assad
menuduh AS yang secara tidak langsung menciptakan ISIS sehingga membuat
negaranya tambah kacau.
Assad yang
berbicara dengan koresponden dari Yahoo News di Istana Presiden, mengatakan
bahwa setiap upaya AS untuk membantu menyelesaikan krisis Suriah yang pertama
dan utama adalah menghormati kedaulatan Suriah.
”Jika
Amerika yang sejati, tentu saja mereka dipersilakan. Seperti negara lain, kami
ingin mengalahkan dan melawan teroris,” kata Assad.
”(Pengerahan)
pasukan adalah bagian dari kerja sama, (tetapi) Anda tidak dapat berbicara
tentang pengiriman pasukan, jika Anda tidak memiliki posisi politik yang jelas,
tidak hanya untuk melawan terorisme, tapi juga menghormati kedaulatan Suriah,
mewujudkan kesatuan Suriah. Harus ‘permisi’ kepada pemerintah Suriah,” ujar
Assad, yang dikutip Sabtu (11/2/2017).
Assad lebih
lanjut menuduh AS telah mencampuri urusan dalam negeri negaranya dan mendukung
para ekstremis yang kemudian bergabung untuk membentuk ISIS.
”Jadi, siapa
yang mendukung ISIS?" tanya Assad. ”Kami tidak menciptakan itu. Anda (AS)
menciptakannya. AS menciptakan semua kekacauan ini. Siapa yang mendukung
pemberontak dan menyebut mereka ‘oposisi moderat' saat mereka menjadi ISIS dan
al-Nusra di Suriah? Kami tidak. Jadi, itu bukan konspirasi. Itu adalah fakta,
Itu adalah kenyataan,” papar Assad.
Meski
bersedia menerima pasukan AS dengan syarat, Presiden Assad tetap mengecam
gagasan “safe zone” yang diusulkan oleh Presiden Trump sebagai bagian dari
upaya untuk membendung gelombang pengungsi ke negara-negara Barat. “Itu bukan
ide yang realistis sama sekali,” katanya.
”Ini jauh
lebih layak, lebih praktis dan lebih murah untuk menciptakan stabilitas
ketimbang menciptakan ‘safe zone’,” imbuh Assad.
Pernyataan
Assad yang menolak usulan penerapan ‘safe zone’ itu sependapat dengan Komisaris
Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi. Menurut pejabat PBB itu, dengan
pertimbangan situasi yang sedang berlangsung di negara itu, ‘safe zone’ tidak
bisa diterapkan.
0 comments:
Post a Comment