Wednesday 15 February 2017

Rusia Bantah Sebar Rudal Jelajah SSC-8


Juru bicara presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan dari para pejabat Amerika Serikat jika Moskow telah menyebar rudal jelajah SSC-8. Penyebaran rudal tersebut dianggap telah melanggar perjanjian pengawasan senjata yang menjadi kunci mengakhiri Perang Digin.

"Rusia tetap berkomitmen terhadap kewajiban internasional, termasuk di bahwa perjanjian INF. Belum ada yang secara resmi menuduh Rusia melanggar INF," kata Dmitry Peskov, seperti dikutip dari CBS News, Kamis (16/2/2017).

Rusia dilaporkan menyebarkan rudal jelajah SSC-8 secara diam-diam yang hampir bersamaan dengan pengiriman kapal mata-mata di dekat wilayah Amerika Serikat (AS). Para pejabat pemerintah AS mengeluh atas pengerahan rudal jelajah oleh Rusia tersebut karena melanggar perjanjian pengawasan senjata pasca-Perang Dingin.

Laporan pengerahan rudal jelajah oleh Rusia itu pertama kali dilansir New York Times mengutip para pejabat AS. Selain menyebar rudal jelajah, Rusia juga disebut mengembangkan dan menguji rudal canggih itu selama beberapa tahun terakhir. Pajabat AS tidak menyebut lokasi persis penyebaran rudal jelajah SSC-8 oleh Rusia.


Tindakan Rusia ini dianggap melanggar perjanjian yang bernama Intermediate-range Nuclear Forces (INF) 1987.

0 comments:

Post a Comment