Juru bicara
presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan dari para pejabat Amerika
Serikat jika Moskow telah menyebar rudal jelajah SSC-8. Penyebaran rudal
tersebut dianggap telah melanggar perjanjian pengawasan senjata yang menjadi
kunci mengakhiri Perang Digin.
"Rusia
tetap berkomitmen terhadap kewajiban internasional, termasuk di bahwa
perjanjian INF. Belum ada yang secara resmi menuduh Rusia melanggar INF,"
kata Dmitry Peskov, seperti dikutip dari CBS News, Kamis (16/2/2017).
Rusia
dilaporkan menyebarkan rudal jelajah SSC-8 secara diam-diam yang hampir
bersamaan dengan pengiriman kapal mata-mata di dekat wilayah Amerika Serikat
(AS). Para pejabat pemerintah AS mengeluh atas pengerahan rudal jelajah oleh
Rusia tersebut karena melanggar perjanjian pengawasan senjata pasca-Perang
Dingin.
Laporan
pengerahan rudal jelajah oleh Rusia itu pertama kali dilansir New York Times
mengutip para pejabat AS. Selain menyebar rudal jelajah, Rusia juga disebut
mengembangkan dan menguji rudal canggih itu selama beberapa tahun terakhir.
Pajabat AS tidak menyebut lokasi persis penyebaran rudal jelajah SSC-8 oleh
Rusia.
Tindakan
Rusia ini dianggap melanggar perjanjian yang bernama Intermediate-range Nuclear
Forces (INF) 1987.
0 comments:
Post a Comment