Monday, 20 February 2017

Untuk Apa Amerika Kirim Pesawat Pelacak Radiasi Nuklir WC-135 ke Eropa?


Angkatan Udara Amerika Serikat mengirimkan pesawat pendeteksi radiasi nuklir WC-135C Constant Phoenix  ke Inggris pada 17 Februari 2017. Sebuah langkah langka setelah Perang Dingin berakhir.

Pesawat dengan nomor 62-3582 terbang menggunakan radio callsign “Cobra 55” dan dikerahkan ke Pangakalan Udara Inggris Mildenhall.


WC-135 adalah turunan dari pesawat transportasi dan dukungan Boeing C-135. Dua pesawat jenis ini masih digunakan Angkatan Udara AS dari 10 pesawat yang dibangun dan beroperasi sejak 1963.

Pesawat diterbangkan oleh awak penerbangan dari 45th Reconnaissance Squadron from Offutt Air Force Base sementara kru misi dari  Detachment 1 dari Air Force Technical Applications Center.

WC-135, yang dikenal sebagai “sniffer” atau “burung cuaca” oleh kru-nya. Pesawat  dapat membawa sampai 33 personel.  Namun, jumlah personel biasanya akan ditetapkan pada angka minimum untuk mengurangi risiko jika terjadi paparan radioaktif.

Gas dikumpulkan oleh dua sendok di sisi pesawat, yang kemudian ditangkap melalui sebuah filter. Para kru misi memiliki kemampuan untuk menganalisis residu  secara real-time guna membantu mengkonfirmasi apakah ada unsur nuklir dan mungkin menentukan karakteristik dari hulu ledak yang digunkana. Itu sebabnya pesawat ini penting untuk mengkonfirmasi jenis uji ledakan nuklir sebuah negara.

Selain untuk pemantauan uji-coba nuklir, WC-135 digunakan untuk melacak aktivitas radioaktif seperti yang terjadi setelah bencana Chernobyl di Uni Soviet pada tahun 1986 dan insiden Fukushima pada tahun 2011.

Salah satu pesawat tersebut saat ini ditempatkan di dekat Korea Utara dalam mengantisipasi peluncuran roket Kim Jong Un kemudian terlihat transit di wilayah udara Inggris pada Agustus 2013 ketika ada spekulasi peningkatan penggunaan senjata kimia oleh  Suriah.

Tetapi penyeberangan pesawat ini ke wilayah Eropa untuk saat ini bisa dikatakan sebagai hal yang jarang. Belum  ada pernyataan resmi dari militer AS tentang alasan mengapa pesawat penelitian nuklir itu ditempatkan di sana. Namun, banyak sumber menyatakan pesawat itu bertugas menyelidiki lonjakan kadar yodium yang terdeteksi di Eropa utara sejak awal Januari lalu.

Iodine-131 (131I),  dalalm laporan awal disebutkan  pertama kali ditemukan pada 2 dari Januari 2017 di utara Norwegia. Iodine-131 juga terdeteksi di Finlandia, Polandia, Republik Ceko, Jerman, Perancis dan Spanyol, sampai akhir Januari. Namun, tak seorang pun tahu asal dari Iodine-131 tersebut.

Tetapi juga ada spekulasi adanya Iodine-131 sebagai efek samping dari tes hulu ledak nuklir yang kemungkinan baru-baru ini dilakukan Rusia. Kemungkinan  WC-135 dikirim untuk  membantu melacak asal usul Iodine-131 tersebut.


0 comments:

Post a Comment