Perdana
Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tampaknya masih menyimpan kekesalan atas
lahirnya resolusi PBB soal permukiman. Terbaru, ia mengatakan kepada Menteri
Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru bahwa resolusi anti pemukiman PBB adalah
deklarasi perang.
Selandia
Baru bersama Malaysia, Angola, dan Venezuela adalah negara yang mengajukan
deklarasi anti permukiman di Dewan Keamanan (DK) PBB beberapa hari lalu.
Resolusi ini diloloskan oleh DK PBB dengan dukungan 14 dan 1 abstein yaitu
Amerika Serikat (AS).
"Ini
adalah keputusan yang penuh skandal. Saya telah meminta Anda untuk tidak
mendukung dan tidak mendorongnya," kata Netanyahu kepada Menlu Selandia
Baru Murray McCully lewat sambungan telepon.
"Jika
Anda terus mendorong resolusi ini, dari sudut pandang kami ini akan menjadi
deklarasi perang. Ini akan memecah hubungan kedua negara dan akan ada
konsekuensinya," sambungnya seperti dikutip dari Independent, Rabu
(28/12/2016).
Menanggapi
ancaman dari Netanyahu, McCully dilaporkan menolak untuk mundur dan mengatakan
resolusi itu konsisten dengan kebijakan Selandia Baru. Sebelumnya, McCully juga
telah membela keputusan yang diambil oleh delegasi Selandia Baru di DK PBB.
"Kami
telah sangat terbuka tentang pandangan kami bahwa DK PBB harus berbuat lebih
banyak untuk mendukung proses perdamaian Timur Tengah dan posisi kami
mengadopsi hari ini benar-benar sejalan dengan kebijakan kami yang sejak lama
didirikan terkait pertanyaan soal Palestina," kata McCully.
"Pemungutan
suara seharusnya tidak mengejutkan siapa pun dan kami berharap untuk terus
terlibat secara konstruktif dengan semua pihak tentang masalah ini,"
tukasnya.
0 comments:
Post a Comment