Tuesday, 27 December 2016

"21 Foot Rules", Jangan Remehkan Penyerang Yang Memegang Senjata Tajam


Beberapa waktu lalu terjadi penyerangan dan penikaman terhadap anggota polisi oleh seseorang bersenjata tajam. Umumnya kita beropini bahwa mudah melumpuhkan penyerang dengan sajam menggunakan senjata api atau pistol. Ternyata tidak semudah itu apalagi dalam jarak dekat.

Kepolisian Amerika Serikat di tahun 80-an pernah melakukan serangkaian simulasi pendekatan standar anggota polisi terhadap tersangka yang diduga membawa senjata tajam. Hasilnya cukup mengejutkan karena ternyata hingga jarak tertentu, penyerang bersenjata pisau memiliki keunggulan ketimbang petugas polisi bersenjata pistol.


Hal ini disebabkan kenyataan bahwa REAKSI akan selalu lebih lambat daripada AKSI. Dalam serangan dadakan, dikenal dengan istilah "Reaction Gap" dimana reaksi membela diri / usaha melumpuhkan penyerang tidak serta merta dimulai saat penyerang melakukan aksi. Selain reflek berbagai pertimbangan di sisi petugas polisi membuat reaksi akan lebih lama. Dari situ kepolisian Amerika Serikat menyimpulkan "21 Foot Rules" yaitu jarak aman dalam mendekati suspect yang diduga menyembunyikan senjata.

Jaraknya adalah 21 kaki (6,4m) berdasarkan uji coba dengan simulasi. Dalam jarak 6,4m rata-rata petugas akan sempat melepaskan 2 kali tembakan sebelum penyerang berhasil mendekat di jarak fatal. Untuk jarak kurang dari 6,4m kemungkinan besar petugas terpaksa harus mengandalkan tangan kosong untuk menetralisir penyerang.



Semoga info diatas bermanfaat dan memberikan informasi agar kita tidak meremehkan betapa berbahayanya senjata tajam. Dan kita memahami situasi yang dihadapi aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas sehari hari. Bagi rekan-rekan penegak hukum, Stay Safe & Selalu Waspada dalam bertugas.

0 comments:

Post a Comment