Israel geram
atas langkah AS yang abstain dari pemungutan suara resolusi Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB), Jumat (23/12/2016). Lewat
resolusi tersebut, DK PBB memutuskan agar Israel menghentikan seluruh proyek
pemukimannya di wilayah Tepi Barat.
Berdasarkan
hasil pemungutan suara, resolusi untuk menekan proyek pemukiman ilegal Israel
di Tepi Barat didukung 14 suara dan satu suara abstain.
Suara
abstain diperoleh dari AS, setelah Presiden AS Barack Obama memutuskan untuk
tidak memveto hasil resolusi. Langkah AS
tersebut kemudian dinilai tidak biasa, sebab AS biasanya memveto setiap
resolusi yang kontra dengan Israel.
Hal itu
kemudian membuat Israel geram dan meluapkan kekecewaannya terhadap keputusan AS
untuk tidak memveto hasil resolusi terkait Israel-Palestina ini.
"Israel
menolak resolusi PBB yang anti-Israel dan memalukan itu, serta tidak akan
menuruti ketentuan-ketentuannya," demikian pernyataan Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu.
Tak hanya
itu, Benjamin Netanyahu juga menyatakan pemerintahan Obama telah gagal membela
Israel dan malah bersekongkol dengan PBB di belakang Israel. Duta Besar
Israel untuk PBB Danny Danon juga mengatakan pihaknya kecewa karena berharap AS
menggunakan hak veto untuk menggagalkan resolusi itu.
Resolusi yang
diusung Malaysia, Selandia Baru, dan negara-negara lainnya itu segera disambut
meriah oleh sejumlah diplomat yang hadir dalam pemungutan suara.
"Segala
kegiatan proyek pemukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina, termasuk di
Yerusalem Timur, sepenuhnya segera dihentikan," demikian isi resolusi DK
PBB yang dihasilkan hari itu di New York, AS.
"Proyek
pembangunan pemukiman Israel tersebut akan dianggap ilegal karena tidak sah
secara hukum dan merupakan pelanggaran di bawah hukum internasional,"
lanjut isi resolusi tersebut.
0 comments:
Post a Comment