Tahun lalu
Angkatan Laut Rusia untuk pertama kalinya menembakkan 26 buah rudal jelajah
Kalibr 3M-54 dari Laut Kaspia pada 11 sasaran di wilayah Suriah yang dikuasai
oleh ISIS. Rudal jelajah menempuh perjalanan hampir sejauh 1.500 km sebelum
menghantam target dengan akurat.
Serangan
jarak jauh yang dilakukan oleh rudal jelajah Angkatan Laut Rusia menunjukkan
kepada Barat bahwa mereka sekarang memiliki kemampuan untuk menyerang dari
jarak jauh menggunakan rudal jelajah subsonic dengan presisi yang sebelumnya dimonopoli
oleh AS dan sekutunya.
Kalibr 3M-54
adalah rudal jelajah jarak jauh, yang mampu membawa hulu ledak konvensional
ataupun nuklir. Memiliki kemampuan serang darat, anti-kapal dan varian
anti-kapal selam. Rudal dapat membawa 450 kg hulu ledak dan memiliki kecepatan
terminal subsonik 0,8 mach serta memiliki kemampuan tahap kedua untuk melakukan
sprint supersonik saat mendekati target, sehingga mampu mengurangi kemampuan
sistem pertahanan target dalam bereaksi.
Proyek rudal
jelajah dalam negeri India, Nirbhay telah di ambang penutupan menurut laporan
media India terbaru setelah ujicoba terbaru rudal itu dinyatakan sebagai
bencana mutlak dan Pemerintah India sekarang sedang mempertimbangkan rencana
untuk menutup proyek akibat penundaan yang berulang dan kegagalan ujicoba.
Defence Research and Development Organisation (DRDO) mengembangkan rudal
Nirbhay yang diminta oleh Angkatan Darat India hampir 15 tahun yang lalu dan
proyek tersebut telah berjalan hampir 12 tahun. Rudal telah diuji
sebanyak 4 kali, dengan 3 kali gagal secara beruntun.
Rudal
jelajah Kalibr kabarnya juga memiliki jangkauan antara 1.500 hingga 2.500 km
dan Rusia telah mengembangkan versi anti kapal selam, versi anti-kapal perang,
juga terdapat varian serang darat. Untuk varian ekspor mungkin dengan jangkauan
1.500 km.
Angkatan
Laut India sudah memiliki rudal “Kalibr”, tetapi hanya untuk anti-kapal. New
Delhi ingin mendapatkan modifikasi, seperti yang digunakan untuk di Suriah,
dengan kehadiran teknologi sistem bimbingan presisi tinggi terbaru.
“Kekuatan
dari Kalibr adalah pada presisi tinggi dan kemampuan untuk menghancurkan benda
yang dilindungi, termasuk kontrol dan fasilitas pusat pertahanan udara”, kata
Lavrov. “Yang paling penting adalah efek kejutan. Ketika ada serangan udara, musuh
memiliki waktu untuk bereaksi, tapi rudal jelajah ini akan menyerang secara
tiba-tiba. Selain itu, Kalibr memiliki keuntungan karena bisa bermanuver dan
mencapai target dari arah yang tak terduga”.
Tampaknya
saat ini Kalibr sebagai rencana cadangan India jika India benar-benar
memutuskan untuk membatalkan program rudal dalam negeri di masa depan.
India dan
Rusia saat ini bersama-sama bermaksud untuk meningkatkan jangkauan rudal
BrahMos antara 292-600 km dan pengembangan varian lebih kecil dan gesit yaitu
BrahMos NG (Next Generation) yang akan memiliki kemampuan yang sama dalam hal
kecepatan dan jangkauan dengan rudal BrahMos generasi sekarang namun dengan
dimensi lebih kecil dan pengurangan beban, memanfaatkan teknologi baru untuk
mengembangkan BrahMos generasi berikutnya.
0 comments:
Post a Comment