Wednesday, 28 December 2016

India Bersiap Beli Kalibr Akibat Gagalnya Proyek Nirbhay?


Tahun lalu Angkatan Laut Rusia untuk pertama kalinya menembakkan 26 buah rudal jelajah Kalibr 3M-54 dari Laut Kaspia pada 11 sasaran di wilayah Suriah yang dikuasai oleh ISIS. Rudal jelajah menempuh perjalanan hampir sejauh 1.500 km sebelum menghantam target dengan akurat.

Serangan jarak jauh yang dilakukan oleh rudal jelajah Angkatan Laut Rusia menunjukkan kepada Barat bahwa mereka sekarang memiliki kemampuan untuk menyerang dari jarak jauh menggunakan rudal jelajah subsonic dengan presisi yang sebelumnya dimonopoli oleh AS dan sekutunya.

Kalibr 3M-54 adalah rudal jelajah jarak jauh, yang mampu membawa hulu ledak konvensional ataupun nuklir. Memiliki kemampuan serang darat, anti-kapal dan varian anti-kapal selam. Rudal dapat membawa 450 kg hulu ledak dan memiliki kecepatan terminal subsonik 0,8 mach serta memiliki kemampuan tahap kedua untuk melakukan sprint supersonik saat mendekati target, sehingga mampu mengurangi kemampuan sistem pertahanan target dalam bereaksi.

Proyek rudal jelajah dalam negeri India, Nirbhay telah di ambang penutupan menurut laporan media India terbaru setelah ujicoba terbaru rudal itu dinyatakan sebagai bencana mutlak dan Pemerintah India sekarang sedang mempertimbangkan rencana untuk menutup proyek akibat penundaan yang berulang dan kegagalan ujicoba. 

Defence Research and Development Organisation (DRDO) mengembangkan rudal Nirbhay yang diminta oleh Angkatan Darat India hampir 15 tahun yang lalu dan proyek tersebut telah berjalan hampir 12 tahun. Rudal telah diuji sebanyak 4 kali, dengan 3 kali gagal secara beruntun.

Rudal jelajah Kalibr kabarnya juga memiliki jangkauan antara 1.500 hingga 2.500 km dan Rusia telah mengembangkan versi anti kapal selam, versi anti-kapal perang, juga terdapat varian serang darat. Untuk varian ekspor mungkin dengan jangkauan 1.500 km.

Angkatan Laut India sudah memiliki rudal “Kalibr”, tetapi hanya untuk anti-kapal. New Delhi ingin mendapatkan modifikasi, seperti yang digunakan untuk di Suriah, dengan kehadiran teknologi sistem bimbingan presisi tinggi terbaru.

“Kekuatan dari Kalibr adalah pada presisi tinggi dan kemampuan untuk menghancurkan benda yang dilindungi, termasuk kontrol dan fasilitas pusat pertahanan udara”, kata Lavrov. “Yang paling penting adalah efek kejutan. Ketika ada serangan udara, musuh memiliki waktu untuk bereaksi, tapi rudal jelajah ini akan menyerang secara tiba-tiba. Selain itu, Kalibr memiliki keuntungan karena bisa bermanuver dan mencapai target dari arah yang tak terduga”.

Tampaknya saat ini Kalibr sebagai rencana cadangan India jika India benar-benar memutuskan untuk membatalkan program rudal dalam negeri di masa depan.

India dan Rusia saat ini bersama-sama bermaksud untuk meningkatkan jangkauan rudal BrahMos antara 292-600 km dan pengembangan varian lebih kecil dan gesit yaitu BrahMos NG (Next Generation) yang akan memiliki kemampuan yang sama dalam hal kecepatan dan jangkauan dengan rudal BrahMos generasi sekarang namun dengan dimensi lebih kecil dan pengurangan beban, memanfaatkan teknologi baru untuk mengembangkan BrahMos generasi berikutnya.

0 comments:

Post a Comment