Kementerian
Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak mengirimkan senjata
anti-pesawat portable atau MANPAD kepada pemberontak Suriah. Ini merupakan
respon atas tudingan yang disampaikan oleh Rusia.
Rusia
kemarin mengatakan, keputusan AS untuk mengurangi pembatasan untuk
mempersenjatai pemberontak Suriah telah membuka jalan bagi pengiriman rudal
anti-pesawat. Langkah itu dinilai mengancam pasukan Rusia di Suriah.
Juru bicara
Kementerian Luar Negeri AS, Mark Toner menegaskan, sampai saat ini pihaknya
belum, dan tidak akan mengirimkan senjata semacam itu kepada pemberontak
Suriah.
"Faktanya adalah kita tidak mengirimkan MANPAD kepada oposisi
Suriah. Posisi kami soal MANPADS tidak berubah, kami memiliki keprihatinan yang
sangat mendalam tentang jenis senjata ini masuk ke Suriah," kata Toner,
seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (28/12/2016).
Di sisi
lain, Pasukan Pembebasan Suriah (FSA), salah satu faksi pemberontak yang
didukung oleh AS, dalam sebuah pernyataan kemarin berharap dengan adanya
pengurangan pembatasan ini, AS akan mengirimkan sejumlah senjata canggih. Salah
satu senjata yang diinginkan FSA adalah MANPAD.
"Meskipun
ISIS tidak memiliki jet tempur, tapi FSA ingin sistem anti-pesawat untuk
melindungi pasukannya dari potensi musuh di masa depan," kata juru bicara
FSA, Tala Silo.
0 comments:
Post a Comment