Sempat
mendapat penolakan Presiden Jokowi, tersiar kabar bahwa helikopter
AgustaWesland AW 101 tetap dibeli TNI AU. Komite Kebijakan Industri Pertahanan
(KKIP) menyatakan tak mengetahui adanya pengadaan heli militer buatan
Inggris-Italia itu.
Menurut
Wakil Ketua Pelaksana KKIP, Marsyda (Purn) Eris Herryanto, pihaknya mengaku
belum pernah menerima pengadaan heli tersebut. Sesuai perundangan, pengadaan
alutsista seyogyanya mendapatkan izin KKIP. Hal tersebut dikatakan Eris
Herryanto saat menghadiri pelepasan pesawat CN-235 220M milik Senegal ke Dakkar
dari Kawasan Pabrik PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Bandung, Selasa (27/12/2016).
“Kalau kita
kan menegakan UU, jadi kalau bisa setiap pengadaan harus izin KKIP, Presiden
Jokowi selaku ketua-nya, ini belum ada, karena kita terlibat dalam proses
perizinannya, tapi bukan tidak mengizinkan, ini karena belum pernah ada
permintaan (heli, red) itu,” katanya.
Meski
demikian, mantan Dirjen Ranahan itu menegaskan bahwa KKIP tidak pernah terlibat
dalam kebijakan pengadaan dan proses di dalamnya. Hanya dalam setiap pembelian,
di dalam UU, prosesnya melibatkan minta izin KKIP. Mereka juga akan meminta
offsetnya dalam tahapan pengadaannya. “Jadi kalau mau beli apa, kita tidak ikut
campur,” tandas purnawirawan bintang tiga tersebut.
Di luar itu,
Eris mengingatkan bahwa pengadaan alutsista mesti mempertimbangkan pula
kemampuan industri dalam negeri. Untuk heli sejenis AW101, dia menyebut bahwa
PT DI sebagai industri strategis dalam negeri mempunyai kemampuan membangunnya.
“Ada perundang-undangan yang menyebutkan kalau alutsista bisa dibuat di dalam
negeri, itu keharusan untuk dibeli, itu sudah clear sekali karena PT DI sudah
bisa bikin Cougar,” tandas mantan pilot jet tempur F-16 itu.
Bahwa PT DI
dianggap mengerjakan sebagian komponen pesawat terbang, katanya, tak lebih
sebagai tuntutan global yakni sebagai bagian dari mata rantai produksi dunia. Terlebih, mereka melakukannya dalam koridor bisnis. “Susah sekali kalau semua
bkin sendiri. AS juga tidak begitu kok. Coba pesawat yang dibeli oleh kita,
macam-macam, T-50 buatan Korea, tapi mesinnya dari mana, Super Tucano buatan
Brasil mensinnya buatan mana, avioniknya buatan mana,” katanya.
0 comments:
Post a Comment