Setelah
belum lama ini terbang ke Thailand mengirim CN235 pesanan Royal Thai Police,
tim ferry flight PT Dirgantara Indonesia kembali beraksi. Selasa (27/12/2016) pagi
ini mereka bertolak dari Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, ke Senegal,
mengantar satu unit CN235-220M Multi Purpose. Ini adalah pesanan kedua Angkatan
Udara Senegal setalah unit pertama dikirim pada 2007.
Acara
pelepasan tim ferry flight yang berlangsung di depan Hanggar Final Assembly
Fixed Wing, DI, dihadiri Kastaf AU Senegal Jenderal Ousmane Kane, Deputy
General Director A.D. Trade, Belgia, Max Abitbul, Menteri Perindustrian
Airlangga Hartarto, Dirut DI Budi Santoso dan sejumlah pejabat DI serta TNI.
“Pesawat
CN235-220M produk PTDI sudah dikenal luas di berbagai Negara sebagai pesawat
multi guna yang efektif dan efisien dan dapat beroperasi dari landasan dengan
kondisi terbatas,” ungkap Dirut Budi Santoso.
AD Trade adalah pihak ketiga
yang mewakili pemesanan pesawat untuk Senegal ini. Kontrak
pembelian pesawat ditandatangani di ajang Indo Defence 2014. Bagi AD Trade,
ini adalah kontrak pembelian keempat setelah sebelumnya mereka mewakili
pembelian untuk Burkina Faso (2 unit) dan Venezuela (1 unit).
Kepada
Angkasa, Direktur Niaga dan Restrukturisasi DI Budiman Saleh mengungkap,
Senegal adalah salah satu negara pembeli potensial di Afrika. “Selain Senegal,
pembeli CN235 buatan DI lainnya adalah Burkina Faso dan Guinea Conakry. Pada
ajang Indo Defence 2014, Senegal kembali memesan satu unit setelah membeli unit
pertama pada 2007. Pesawat ini bisa diubah ke konfigurasi VIP, angkut pasukan,
penumpang dan evakuasi medis,” ujar Budiman.
Ditambahkan,
kontrak pengadaan pesawat ini senilai $22 juta dollar AS atau lebih murah
sekitar sembilan juta dollar dari CN235-220M Royal Thai Police. Hal ini
disebabkan sejumlah komponen telah dibeli sendiri (Buyer Furnished
Equipment/BFE) oleh pihak Senegal. Kemarin Kastaf AU Senegal sendiri telah
kembali memesan dua unit tambahan dari versi Maritime Patrol Aircraft.
Ferry flight
pesawat ke Senegal tergolong berat. Dari Bandung, pesawat turboprop mesin ganda
kapasitas 40 penumpang ini akan singgah di Medan, Colombo (Srilanka),
Mali (Maladewa), Karachi (Pakistan), dan Riyadh (Arab Saudi). Setelah itu
mereka akan transit pula di Khartoum (Sudan), N’Djamena (Chad), Owagaodugu
(Burkina Faso), lalu Dakar (Senegal). Penerbangan yang dipimpin Capt. Esther
Gayatri Saleh ini total akan menelan waktu sembilan hari.
0 comments:
Post a Comment