Inggris
sedang berjuang untuk mengatasi angkatan laut Rusia yang semakin agresif. Kapal
selam Rusia terus mengeksploitasi ‘choke point’ strategis di Atlantik Utara
yang berdekatan dengan wilayah perairan Inggris.
Hal ini
telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pasukan Rusia bisa mencari informasi
keamanan nasional penting tentang kekuatan sistem pertahanan Inggris, termasuk
pencegahan nuklir Trident.
Wilayah laut antara Greenland, Islandia dan Inggris dan dikenal sebagai gap GIUK adalah
wilayah kunci selama Perang Dingin ketika kapal selam Uni Soviet mencoba
melarikan diri dari pengawasan Barat untuk memasuki Atlantik. Sekarang
Vladimir Putin kembali sedang memperkuat angkatan laut Rusia di gap GIUK dengan
semakin banyak insiden yang melibatkan kapal selam.
Daily Mail
Rabu 28 Desember 2016 melaporkakn delapan dari sepuluh insiden yang dikenal
antara tahun 2005 dan 2015 telah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Sebuah kasus
dilaporkan pada bulan Oktober ketika Royal Navy mendeteksi hingga tiga kapal
selam Rusia berkonvoi menuju Suriah saat mereka melewati Laut Irlandia. Pada bulan
Oktober perusak Type 45 Royal Navy HMS Duncan dan Frigat Type 23 HMS Richmond
harus mengawal sebagian besar kapal perang angkatan laut Rusia melalui Selat
Inggris.
Presiden
Putin telah memerintahkan armada untuk melakuan perjalanan di dekat pantai
Inggris sebagai unjuk kekuatan ketika kapal menuju ke Mediterania timur untuk
meningkatkan kampanye pemboman Suriah. Armada itu
dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov dengan bobot 55.000 ton dan Kapal
Selam Kelas Kilo Stary Oskol untuk melindungi kapal induk.
Royal Navy
juga telah bergerak cepat di lepas pantai Skotlandia untuk menyelidiki
aktivitas yang mencurigakan, di tengah kekhawatiran bahwa sebuah kapal selam
Rusia berusaha untuk melacak salah satu dari empat kapal selam Kelas Vanguard
Inggris.
Ahli militer
memperingatkan bahwa meningkatnya aktivitas otot dari angkatan laut Rusia
merupakan ancaman langsung terhadap pertahanan Inggris. Dr Andrew
Foxall, seorang ahli Rusia dari think tank Henry Jackson Society, memperingatkan
bahwa jika Rusia bisa mendapatkan acoustic signature kapal selam Vanguard
berarti mereka kemungkinan akan bisa melacak dan menenggelamkan kapal pembawa
Trident sebelum mereka bisa meluncurkan rudal mereka.
“Rusia telah
mampu untuk mendapatkan informasi berharga tentang rantai komando, dan kesiapan
unsur-unsur dalam sistem pertahanan Inggris. Kapal selam Rusia, yang mengintai
dari pangkalan angkatan laut di Skotlandia, mencari lebih banyak informasi
sensitif acoustic signature yang dibuat oleh kapal selam Vanguard. Jika Rusia
dapat memperoleh rekaman acoustic signature, itu akan memiliki implikasi serius
bagi penangkal nuklir Inggris. Rusia akan mampu melacak Vanguard dan
berpotensi menenggelamkan mereka sebelum mereka bisa meluncurkan rudal mereka,”
katanya dikutip Daily Mail.
Inggris
terus berusaha meningkatkan kemampuan militernya. “Kami menghabiskan lebih
banyak uang untuk pertahanan dibandingkan negara lain di Eropa, melebihi target
NATO 2 persen dari PDB dan anggaran akan mencapai £ 40 miliar per tahun pada
akhir Parlemen seperti yang kita berinvestasi £ 178 miliar dalam peralatan
selama dekade berikutnya,” kata Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan
Celestino. Namun dia mengakui meski ketika aturan-aturan itu dilaksanakan masih
akan jauh dari ideal.
0 comments:
Post a Comment