Thursday, 29 December 2016

Inggris Harus Benar-Benar Berjuang Mengatasi Kapal Selam Rusia


Inggris sedang berjuang untuk mengatasi angkatan laut Rusia yang semakin agresif. Kapal selam Rusia terus mengeksploitasi ‘choke point’ strategis di Atlantik Utara yang berdekatan dengan wilayah perairan Inggris.

Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pasukan Rusia bisa mencari informasi keamanan nasional penting tentang kekuatan sistem pertahanan Inggris, termasuk pencegahan nuklir Trident.

Wilayah laut antara Greenland, Islandia dan Inggris dan dikenal sebagai gap GIUK adalah wilayah kunci selama Perang Dingin ketika kapal selam Uni Soviet mencoba melarikan diri dari pengawasan Barat untuk memasuki Atlantik. Sekarang Vladimir Putin kembali sedang memperkuat angkatan laut Rusia di gap GIUK dengan semakin banyak insiden yang melibatkan kapal selam.

Daily Mail Rabu 28 Desember 2016 melaporkakn delapan dari sepuluh insiden yang dikenal antara tahun 2005 dan 2015 telah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Sebuah kasus dilaporkan pada bulan Oktober ketika Royal Navy mendeteksi hingga tiga kapal selam Rusia berkonvoi menuju Suriah saat mereka melewati Laut Irlandia. Pada bulan Oktober perusak Type 45 Royal Navy HMS Duncan dan Frigat Type 23 HMS Richmond harus mengawal sebagian besar kapal perang angkatan laut Rusia melalui Selat Inggris.

Presiden Putin telah memerintahkan armada untuk melakuan perjalanan di dekat pantai Inggris sebagai unjuk kekuatan ketika kapal menuju ke Mediterania timur untuk meningkatkan kampanye pemboman Suriah. Armada itu dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov dengan bobot 55.000 ton dan Kapal Selam Kelas Kilo Stary Oskol untuk melindungi kapal induk.

Royal Navy juga telah bergerak cepat di lepas pantai Skotlandia untuk menyelidiki aktivitas yang mencurigakan, di tengah kekhawatiran bahwa sebuah kapal selam Rusia berusaha untuk melacak salah satu dari empat kapal selam Kelas Vanguard Inggris.

Ahli militer memperingatkan bahwa meningkatnya aktivitas otot dari angkatan laut Rusia merupakan ancaman langsung terhadap pertahanan Inggris. Dr Andrew Foxall, seorang ahli Rusia dari think tank Henry Jackson Society, memperingatkan bahwa jika Rusia bisa mendapatkan acoustic signature kapal selam Vanguard berarti mereka kemungkinan akan bisa melacak dan menenggelamkan kapal pembawa Trident sebelum mereka bisa meluncurkan rudal mereka.

“Rusia telah mampu untuk mendapatkan informasi berharga tentang rantai komando, dan kesiapan unsur-unsur dalam sistem pertahanan Inggris. Kapal selam Rusia, yang mengintai dari pangkalan angkatan laut di Skotlandia, mencari lebih banyak informasi sensitif acoustic signature yang dibuat oleh kapal selam Vanguard. Jika Rusia dapat memperoleh rekaman acoustic signature, itu akan memiliki implikasi serius bagi penangkal nuklir Inggris. Rusia akan mampu melacak Vanguard dan berpotensi menenggelamkan mereka sebelum mereka bisa meluncurkan rudal mereka,” katanya dikutip Daily Mail.

Inggris terus berusaha meningkatkan kemampuan militernya. “Kami menghabiskan lebih banyak uang untuk pertahanan dibandingkan negara lain di Eropa, melebihi target NATO 2 persen dari PDB dan anggaran akan mencapai £ 40 miliar per tahun pada akhir Parlemen seperti yang kita berinvestasi £ 178 miliar dalam peralatan selama dekade berikutnya,” kata Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Celestino. Namun dia mengakui meski ketika aturan-aturan itu dilaksanakan masih akan jauh dari ideal.

0 comments:

Post a Comment