Perdana
Menteri Solomon Islands Manasseh Sogavare mengatakan pihaknya akan mencari
dukungan tambahan dari negara-negara Mikronesia, Polinesia hingga Afrika untuk
mendukung gerakan kemerdekaan Papua.
Tindakan ini
dilakukan karena forum Melanesian Spearhead Group (MSG) yang diketuainya tidak
satu suara soal status politik Papua di panggung internasional. Sogavare
mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran PNG dan Fiji lebih memilih mendukung
Papua tetap sebagai bagian dari NKRI.
“PNG
berbatasan langsung dengan Indonesia sehingga mereka sangat berhati-hati soal
Papua. Sedangkan Fiji jelas memiliki hubungan dengan Indonesia,” ujar Sogavare
kepada media lokal Solomon Star.
Terbelahnya
suara dalam tubuh MSG dapat dilihat dari tarik ulurnya status keanggotaan
gerakan kemerdekaan Papua (ULMWP) di MSG yang belum mendapatkan keanggotaan
penuh. Dibeberapa pertemuan petinggi MSG sepanjang tahun 2016, PNG dan Fiji
memang menunjukan dukungannya bagi Indonesia.
Sogavare
bersama para anggota pendukung ULMWP lantas akan melakukan diplomasi politik ke
sejumlah negara untuk mendapatkan dukungan tambahan.
“Oleh karena
itu, Solomon Islands, Vanuatu dan Kaledonia Baru akan menjaring dukungan ke
negara-negara Mikronesia, Polinesia dan Afrika,” paparnya.
Langkah
pertama yang diambil dalam waktu dekat yaitu menyiapkan agenda kunjungan
diplomatik menuju negara-negara tujuan seraya menyiapkan utusan yang akan
dikirim mencari dukungan. Sogavare berharap para utusan dari ketiga pihak ini
nantinya dapat menjelaskan situasi dan kondisi terkini di Papua agar dukungan
kepada ULMWP bertambah.
Saat ini
ULMWP hanya berstatus pengamat di forum MSG, sedangkan Indonesia memiliki
status sebagai anggota asosiasi. Indonesia sendiri mendapatkan status asosiasi
karena mewakili 11 juta penduduk Indonesia berlatar belakang ras melanesia di
lima provinsi yakni Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku
Utara.
0 comments:
Post a Comment