Kemenangan
DCNS di Australia dalam tender SEA 1000 menjadikan Royal Australian Navy (AL Australia) sebagai pengguna produk kapal selam DCNS ketiga di kawasan
Asia-Oseania setelah India dan Malaysia. Bedanya, Shortfin Barracuda 1A dibuat
khusus dan baru dengan menyesuaikan pada kebutuhan AL Australia.
Pembuatannya
akan sepenuhnya dilakukan di galangan kapal DCNS Australia di Adelaide dengan
mempekerjakan 2.900 tenaga kerja pada berbagai level seperti combat system
integration, pemasok, dan enjinir serta desainer dari galangan kapal, sehingga
menjamin terbukanya lapangan kerja di Australia dengan potensi ekonomi lokal
senilai US$ 1,6 Miliar.
Dari segi
desain, banyak teknologi baru yang dibenamkan DCNS pada Shortfin Barracuda 1A.
Salah satu yang kentara pada gambar desain yang sudah ditunjukkan ke publik
oleh DCNS adalah keberadaan sistem pump jet propulsor, yang sepintas terlihat
seperti nozzle gas buang pada pesawat tempur.
Teknologi
baru pada kelas Barracuda ini menempatkan rotor dan stator di dalam selubung
untuk mengurangi level suara yang dihasilkan melalui harmonisasi gerak
propeller dan tingkap pembuangan keluar, sehingga mencegah timbulnya rongga
dibelakang propeller yang berputar akibat gerak maju dan putaran baling-baling.
Dengan pump jet propulsor, kapal selam Australia yang menggunakan teknologi ini
akan jauh lebih senyap dibandingkan kapal selam lain yang masih menggunakan
propeller yang dibiarkan telanjang pada shaftnya.
Diluar
bentuk yang kentara tersebut, Shortfin Barracuda 1A menggunakan desain hull
dengan bentuk yang melekuk indah, tidak kaku seperti pada kapal selam
kebanyakan.
Hull dibuat dari baja dengan spesifikasi 100 HLES high yield
pressure hull steel, dan kemudian dilapisi lagi dengan ubin-ubin akustik
(anechoic coating) elastik untuk menyerap bunyi dan getaran.
Bobot
matinya diperkirakan akan mencapai 4.500 ton di permukaan atau 5.000 ton saat
menyelam, dengan perkiraan dimensi panjang antara 97 meter, diameter 8,8 meter,
dan tinggi 15,5 meter. Satu fitur unik pada kapal selam ini adalah kemampuannya
untuk menarik masuk bowplane atau sirip kendali di lambung kapal sehingga
Shortfin Barracuda 1A dapat meluncur di dalam air dengan lebih senyap.
Shortfin
Barracuda 1A akan diawaki oleh 60 orang awak dalam kondisi normal, plus
komplemen untuk satu regu pasukan khusus (12-16 orang) dengan kemampuan untuk
membawa UUV (Unmanned Underwater Vehicle) baik untuk platform sensor maupun
untuk membawa pasukan khusus sampai ke garis pantai. Satu dok kering di
punggungnya disiapkan untuk penempelan kapal selam mini untuk pasukan khusus
tersebut dimana pasukan khusus bisa berpindah ke kapal selam melalui palka
khusus.
Untuk sonar
dan sistem senjata, Australia secara khusus meminta pada DCNS untuk menyiapkan
Shortfin Barracuda 1A untuk dapat mengakomodasi sistem dan senjata buatan
Amerika Serikat. Sistem sonarnya masih dirahasiakan mengenai jenis yang akan
dipakai, tetapi sistem kendali pertempurannya akan menggunakan AN/BYG-1
Tactical Control System untuk mengintegrasikan sistem, persenjataan, dan kendali. Shortfin Barracuda 1A Australia akan dilengkapi dengan empat tabung torpedo
533mm dengan kemampuan membawa 30 torpedo kelas berat. Kemampuan proyeksi
senjata permukaan akan disediakan oleh UGM-109 SLCM dan UGM-84 Harpoon.
Sumber
propulsi dari Shortfin Barracuda 1A akan disediakan oleh 6 mesin diesel MTU 12V
4000 dengan motor elektrik buatan Jeumont Electric berdaya 7 Megawatt. Baterai
dari kapal selam ini akan disediakan oleh SAFT dari jenis baterai Lithium Ion
yang ringan dan butuh perawatan rendah. Mengenai sistem propulsi nuklir yang
masih menjadi tanda tanya, pemerintah Australia sendiri tidak pernah menyatakan
untuk mencoret opsi nuklir untuk Shortfin Barracuda 1A. Licik? Tidak juga.
Pemain
regional seperti India dan Tiongkok sudah mengoperasikan kapal selam nuklir,
sehingga wajar saja jika Australia pun menginginkannya. Pada saat masuk dinas
aktif kelak, bisa jadi Shortfin Barracuda 1A yang dihitung canggih pada saat
ini akan bisa disaingi oleh teknologi dari Rusia dan Tiongkok yang tentu akan
melompat lebih jauh lagi dalam 15 tahun mendatang.
0 comments:
Post a Comment