Sunday, 25 December 2016

AS Lindungi Teroris, Tapi Menghukum Moskow Karena Dukung Assad


Washington kembali menyokong Front al-Nusra dan siap untuk membantu setiap pasukan perusak untuk mencapai perubahan rezim di Suriah. Sementara Moskow sedang dihukum karena membantu pemerintah yang sah di negara itu. Begitu bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia.

"Setelah diamati dalam waktu yang lama bahwa pemerintahan di Washington saat ini siap untuk membantu setiap kekuatan destruktif dalam usahanya untuk perubahan rezim di Suriah," demikian pernyataan Kemlu Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (25/12/2016).

Moskow mengatakan bahwa AS secara efektif melindungi kelompok teroris Front al-Nusra (sekarang Jabhat Fatah al-Sham), yang tidak lain merupakan cabang dari Al-Qaeda. Al-Qaeda adalah kelompok yang melaksanakan aksi terorisme paling mengerikan dalam sejarah AS.

"Gedung Putih tampaknya lupa bahwa menurut hukum Amerika, dukungan untuk teroris adalah kekejaman, pelanggaran pidana yang harus diminta pertanggung jawabannya," demikian pernyataan Kemlu Rusia.

Pernyataan itu dikeluarkan sebagai bagian dari reaksi Rusia untuk setumpuk sanksi terbaru dari AS kepada Moskow atas krisis di Ukraina. Kemlu Rusia mengatakan alih-alih fokus pada ancaman teror, Washington telah kehilangan perasaan terhadap kenyataan. Sanksi itu merupakan upaya untuk menghukum Rusia yang mendukung pemerintah Suriah dalam memerangi terorisme, yang mengancam seluruh dunia.

Pada bulan September, seorang komandan al-Nusra mengatakan kepada surat kabar Koelner Stadt-Anzeiger Jerman, bahwa kelompoknya menerima senjata dari AS. Mereka mendapatkannya melalui negara-negara seperti Arab Saudi dan militan juga menerima pelatihan.

"Ini adalah permainan yang semua orang tahu. Ini sangat jelas bahwa Amerika tahu jika senjata mereka akan pada akhirnya berada di tangan teroris," tulis jurnalis Jerman Jurgen Todenhofer yang berbicara dengan komandan al-Nusra.

0 comments:

Post a Comment