Beberapa
hari lalu Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan negaranya akan mampu
melawan semua serangan yang datang. Hal itu
diungkapkan menanggapi pernyataan presiden terpiliih Amerika Serikat, Donald
Trump yang meminta agar Amerika memperkuat senjata nuklirnya.
“Kami dapat
mengatakan dengan keyakinan bahwa kita sekarang lebih kuat daripada calon
penyerang,” kata Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Pernyataan
itu diulang lagi pada Jumat 23 Desember 2016. “Kemarin, saya mengatakan bahwa
Rusia lebih kuat daripada calon penyerang. Dan ini benar.
Apa agresor?
Sebuah negara yang dapat melancarkan serangan terhadap kami. Kami telah
ditingkatkan kekuatan kami dan kekuatan nuklir berbasis laut, serta Angkatan
Udara kami, “jelasnya.
Pemimpin
redaksi majalah Arsenal Otechestva (Armory of the Motherland) Rusia Viktor
Murakhovsky menilai pernyataan Putin bukan mengada-ada atau sekadar propaganda. Menurut
Murakhovsky, militer Rusia memang lebih kuat dari agresor apapun karena Moskow
menganut “strategi pertahanan.”
“Kami terus
membangun kemampuan pertahanan kami, tetapi pada saat yang sama kita
meningkatkan kemampuan ekspedisi kami,” kata Murakhovsky sebagaimana dikutip
RIA Novosti Sabtu 24 Desember 2016.
Dalam hal
senjata konvensional, Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki
sistem pertahanan udara berlapis yang kompleks, mulai dari sistem anti-pesawat
portabel sampai sistem strategis seperti S-400.
“Selain itu,
Rusia memiliki kemampuan yang luas dalam menggunakan senjata presisi tinggi,
misalnya, rudal jelajah berbasis laut dan udara,” tambahnya.
Murakhovsky
menggaris bawahi bahwa kemampuan militer Rusia saat ini memadai untuk mencegah
kemungkinan ancaman segala arah strategis.
“Secara
teori, Rusia dapat mengusir semua jenis kemungkinan agresi. Adapun kekuatan
nuklir strategis, kita memiliki paritas dengan Amerika Serikat,” kata analis.
Namun, dia
menekankan bahwa seperti sistem pertahanan yang kompleks perlu terus
ditingkatkan. “Meski Presiden Putin mengatakan, seluruh sistem militer Rusia
perlu terus dimodernisasi. Kita tidak bisa hanya berhenti, kita perlu bergerak
maju sepanjang waktu,” Murakhovksy menyimpulkan.
0 comments:
Post a Comment