F-35 Joint
Strike Fighter akan menjadi salah satu andalan Amerika termasuk di dalamnya
untuk memburu dan menghancurkan kapal induk. Pertanyaannya
mampukah F-35 mengalahkan kapal induk China, Liaoning?
F-35C yang
merupakan varian berbasis kapal induk akan menjadi kekuatan kapal induk Amerika
Serikat. Sementara China akan melesatkan J-15 dari dek kapal induk mereka.
Dalam
situasi seperti itu F-35 dilengkapi dengan kemampuan ofensif yang sangat kuat
baik untuk serangan udara maupun darat. Dengan beban senjata lebih dari delapan ton
dan kapasitas untuk membawa empat AIM-120C dan AIM-9X Mid-range akan menjadi kelebihan sendiri.
Dalam sebuah
serangan ke arah Liaoning, F-35 bisa membawa rudal serangan yang dikembangkan bersama
Norwegia. Rudal ini memiliki jangkauan 290 kilometer. Sementara J-15 bisa
membawa dua YJ83 rudal anti kapal dengan jangkauan hanya 180 kilometer.
Dalam hal
teknologi radar, AS memiliki AN/APG-81 AESA yang dikembangkan oleh Northrop
Grumman. Radar ini memiliki seribu transceiver dengan kemampuan untuk secara
bersamaan mencari 23 target bergerak. Dari jumlah itu 19 target bisa dilacak
hanya dalam 2,4 detik. Bahkan
terhadap pesawat siluman J-20 yang bermesin ganda, F-35 masih akan menjadi
yang pertama untuk mendeteksi lawan karena keunggulan radarnya.
Yang menjadi
pertanyaan para pengamat China kemudian apakah Jepang akan melakukan modifikasi pada jet F-35A yang akan mereka beli?. Apakah pesawat itu nantinya juga
menggunakan sistem persenjatan dan radar yang sama?.
Karena tentu masalah bagi Jepang, untuk bisa mencapai teknologi tersebut maka F-35A yang mereka beli
harus dibiayai lagi dengan anggaran yang besar. Harga dari F-35A sekitar $111
juta US Dollar. Sementara untuk memiliki kemampuan itu mereka harus menggunakan
teknologi pada F-35 C yang dibanderol dengan harga sekitar $142 juta dollar.
Wang
Mingzhi, ahli strategi militer dari Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Udara
Komando College beberapa waktu silam mengakui pesawat siluman Amerika Serikat
F-35 dapat menimbulkan ancaman serius bagi pertahanan udara China, tetapi tidak
akan dapat dengan mudah menghancurkan Liaoning, kapak induk pertama China.
Wang
mengatakan bahwa China harus memperhatikan pengembangan F-35 yang diakui lebih
baik daripada sebagian besar jet tempur Angkatan Udara dan Angkatan Laut China.
Hal ini dapat sangat berbahaya bagi pertahanan udara China. Rumor bahkan
mengatakan F-35 mampu menghancurkan Liaoning dengan rudal anti-kapal yang
ditembakkan dari jarak 290 kilometer. Namun, Wang mengatakan bahwa tidak
mungkin untuk F-35 atau pesawat lain bisa melakukan sendiri.
Dia
mengatakan bahwa Liaoning maupun kapal induk masa depan China tidak akan
beroperasi sendirian di laut terbuka. Karena akan mendapat kawalan oleh jenis
kapal perang yang tergabung dalam kelompok tempur. Dengan bantuan dari kapal
perusak dan kapal penjelajah, kemungkinan untuk kelompok tempur Liaoning
menembak jatuh dan mengalahkan F-35 cukup tinggi.
Rudal F-35 itu dapat dicegat
oleh sistem pertahanan udara jarak menengah yang dilengkapi dalam kapal tempur permukaan. Jika rudal
yang berhasil menerobos sistem pertahanan udara dari kapal perusak dan kapal
penjelajah China, sistem senjata yang lain masih dapat berfungsi sebagai
benteng terakhir pertahanan untuk Liaoning.
Namun Wang
tetap meyakini jet generasi kelima tersebut bisa sangat berbahaya untuk
pertahanan udara China terutama setelah Jepang mulai menerima F-35 dari Amerika
Serikat. Sekutu lain AS di Pasifik Barat juga cenderung untuk membeli pesawat
tersebut.
0 comments:
Post a Comment