Angkatan
Udara China telah resmi mengkonfirmasi tengah mengembangkan pembom strategis
baru. Rincian persis tentang proyek ini masih tersembunyi. Kira-kira akan
seperti apa bomber baru China nanti?
Saat ini,
Angkatan Udara China mengoperasionalkan jet bomber Xian H-6 yang merupakan
versi lisensi yang dibangun dari bomber Tupolev Tu-16 Soviet. Ini adalah
bomber jarak jauh pertama China, yang dirancang khusus untuk menggunakan rudal
jelajah dan rudal jarak menengah dan mampu membawa senjata presisi tinggi. Pesawat
memiliki avionik canggih dan berbagai peningkatan. Namun, pesawat tidak dapat
dianggap sebagai anggota dari triad nuklir karena tidak memenuhi persyaratan
yang diperlukan untuk memecahkan masalah penangkal nuklir AS.
Kemudian
muncul H-6K yang merupakan versi terakhir dari H-6. Bomber ini telah didesain
ulang guna mampu meluncurkan rudal jelajah udara, yang menurut Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, akan memberikan kemampuan bagi China untuk
melakukan serangan jarak jauh ofensif dengan amunisi presisi-dipandu.
H-6K
dirancang untuk stand off offensive air. Pesawat ini
juga dianggap sebagai pembom strategis dan menurut laporan mampu menyerang
kelompok tempur kapal induk AS dan target prioritas di Asia. Pesawat ini
memiliki kemampuan serangan nuklir, sementara model sebelumnya telah terbatas
pada kapasitas rudal.
H-6K dapat
membawa sampai enam YJ-12 dan 6-7 LACM, satu resimen yang terdiri dari 18 H-6K
terisi penuh dengan YJ-12 dapat membanjiri kapal musuh dengan lebih dari 100
rudal supersonik.
Namun
Angkatan Udara China membutuhkan bomber yang memiliki jangkauan jauh dan
kecepatan tinggi tetapi juga tidak begitu mahal untuk diproduksi. Pesawat juga
membutuhkan peperangan elektronik yang kuat dan harus hampir tidak terlihat
oleh radar musuh.
Pembangunan
pesawat semacam ini secara teknis akan sangat sangat sulit. Menurut beberapa
informasi, sebelumnya China telah bekerja untuk membangun analog bomber B-2
Amerika. Tapi pada tahap seperti apa pembangunannya, tetap tidak diketahui. Rusia juga
bekerja pada analog dari B-2 bomber, tapi sekarang sepertinya proyek telah
ditunda dan Moskow memilih untuk memproduksi lagi versi upgrade dari Tu-160,
yang akan memiliki nama Tu-160M.
Jet Rusia
yang baru akan dilengkapi dengan elektronik dan mesin baru yang ditingkatkan.
Hal ini diyakini bahwa pendekatan seperti itu akan meningkatkan kemampuan jarak
jauh dari pembom dengan biaya tetap relatif rendah. Tu-160
memiliki cakupan luas untuk perbaikan dalam desain, berkat ukurannya yang besar
dan kecepatan tinggi.
Sayangnya,
China tidak memiliki platform seperti Blackjack di mana mereka bisa bergerak
maju. Ada berbagai upaya terakhir oleh China untuk mendapatkan akses untuk
memiliki pesawat ini. China telah
berusaha untuk mendapatkan bahan dan sampel dari bomber Tu-22M3 di Rusia dan
telah gagal untuk membeli beberapa Tu-160, yang ada di Ukraina pada 1990-an.
Hal lain
yang juga harus dipertimbangkan Angkatan Udara China untuk membangun jet bomber
baru mereka adalah kemampuannya untuk berfungsi jauh dari perbatasannya seperti Tu-160 dan Tu-95 Rusia yang telah terbukti dalam serangan jarak jauh ke Suriah.
Dalam kasus
apapun, bentuk bomber masa depan China adalah indikator yang sangat penting
dari jenis konflik dan misi apa yang sedang dipersiapkan oleh Angkatan Udara
China.
0 comments:
Post a Comment