Thursday 16 February 2017

3 Senjata Nuklir Amerika yang Dihapus Pasca Perjanjian dengan Soviet


Intermediate Nuclear Forces Treaty 1987 (INF) antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menyepakati untuk kedua belah pihak melakukan pembatasan rudal nuklir jarak dekat dan menengah.

Dalam perjanjian itu disebutkan  “Setiap pihak harus menghilangkan rudal jarak menengah dan pendek dan tidak memiliki sistem seperti setelahnya, serta melaksanakan kewajiban lain yang ditetapkan dalam Perjanjian ini.”

Menurut sebuah laporan  New York Times, Rusia telah mengerahkan satu batalyon yang dilengkapi dengan rudal jelajah SSC-8. Sebuah laporan Washington Free Beacon 2015 juga mencatat bahwa para pejabat intelijen Amerika menyebut berbagai rudal  masuk ke layanan termasuk senjata yang dilarang oleh Perjanjian INF yakni rudal peluncuran darat dengan kisaran antara 300 dan 3.400 mil.

Blog ArmsControlWonk memperkirakan kisaran SSC-8  menjadi antara 2.000 dan 2.500 kilometer (1.242 dan 1.553 mil) didasarkan pada asumsi itu adalah versi rudal jelajah SS-N-30A “Sizzler”.

INF sendiri mewajibkan Amerika harus menghapus tiga sistem senjata mereka. Yakni

1.Rudal Jelajah BGM-109g Gryphon


Rudal enam sayap ini  dikerahkan untuk NATO pada 1980-an. Rudal  BGM-109g memiliki jangkauan sekitar 1.553 mil dan membawa hulu ledak W84 200-kiloton.

2.Rudal Balistik MGM-31A Pershing I dan MGM-31B Pershing 1a


Pershing I menjadi salah satu rudal nuklir paling berbahaya AS dan bisa mencapai target 740 mil jauhnya. Dengan hulu ledak W50 400 kiloton atau sekitar 20 kali dari bom yang digunakan pada Nagasaki. Menurut  laporan New York Times 1987 Jerman Barat mengoperasikan 72 Pershing 1a.

3.MGM-31C Pershing II


Rudal ini  ini memiliki jangkauan 1.100 mil dan memiliki hulu ledak W85 50 kiloton. Meski hanya seperdelapan dari hulu ledak Pershing I dan Pershing 1a, Pershing II cukup akurat.

Menurut situs  Departemen Luar Negeri, ketiga sistem ini telah dihancurkan seluruhnya pada akhir Mei 1991 dengan pengecualian rudal yang dilucuti dan digunakan untuk museum.


0 comments:

Post a Comment