Untuk
standar Perang Dunia II, kapal selam Type VIIC Jerman adalah pemburu lanjutan
canggih di laut. Tapi satu salah satu kapal yakni U-1206 tenggelam selama
pelayaran tempur perdananya setelah kapten menggunakan toilet berteknologi
tinggi secara tidak benar.
Ya, ini
benar-benar terjadi, dan merupakan konsekuensi tak terduga dan masalah
rekayasa nyata angkatan laut yang tragis.
Selama
bertahun-tahun. insinyur Jerman sibuk mengembangkan apa yang mereka pikir sebagai generasi berikutnya dari apa yang mereka sebut dengan pipa bawah laut. Pada saat yang sama kapal selam sekutu menyalurkan limbah mereka ke septic tank di dalam
kapal, Kapal U-Boat tidak mau melakukan hal itu karena akan menambah berat
kapal hingga membuat teknologi untuk membuang limbah langsung ke laut.
Tapi sistem
ini hanya bekerja ketika kapal selam mengapung di permukaan, di mana tekanan
air rendah. Sehingga hal ini juga memunculkan masalah ketika kapal harus ada di
dalam air sementara kru ingin buang hajat. Mereka harus menahan sampai kapal
muncul ke permukaan
Jerman
kemudian mengembangkan toilet mereka dengan menghasilkan model toilet yang bisa
digunakan meski dalam tekanan air tinggi yang memungkinkan tetap bisa menggunakan toilet meski kapal sedang ada jauh di bawah gelombang.
Tetapi toilet
canggih ini sangat rumit. Pertama, mengarahkan kotoran manusia melalui
serangkaian ruang ke airlock bertekanan. Alat itu kemudian meledak ke dalam
laut dengan kompersi udara atau semacam meluncurkan torpedo.
Seorang
spesialis pada setiap kapal selam menerima pelatihan tentang prosedur operasi
toilet yang tepat. Dalam penggunaan harus melalui perintah yang tepat dari
pembukaan dan penutupan katup untuk memastikan sistem mengalir dalam arah yang
benar.
Petaka
kemudian terjadi di kapal U-1206 dengan kapten Karl-Adolf Schlitt yang masih
berusia 27 tahun. Pada tanggal 14 April 1945, Schlitt dan kapal selamnya
melakukan patrolit empur delapan hari. Ini adalah patroli perang pertama
mereka. Kapal selam itu mengintai 200 kaki di bawah permukaan Laut Utara ketika
Schlitt ingin buang air dan pergi ke toilet sendirian.
Tapi Schlitt
tidak terlatih sebagai spesialis toilet. Setelah memanggil seorang insinyur
untuk membantu, insinyur membuka katup yang salah dan sengaja melepaskan
torrent limbah sehingga air laut kembali ke kapal selam.
Situasi berubah
dengan cepat. Cairan dari kompartemen toilet mulai menekan turun ke baterai
internal kapal selam yang terletak
langsung di bawah kamar mandi yang
bereaksi secara kimia dan mulai memproduksi gas klorin.
Gas beracun
langsung beredar ke seluruh kapal selam. Schlitt panik memerintahkan kapal ke
permukaan. Kru meniup tangki ballast dan menembak torpedo mereka dalam upaya
untuk meningkatkan daya apung kapal yang sudah banjir ini.
Tetapi
sialnya mimpi buruk menunggu di permukaan “Pada titik ini pesawat dan patroli
Inggris menemukan kami,” tulis Schlitt di laporan resminya.
Setelah
melihat kerusakan kapal yang cukup parah maka tidak ada pilihan kecuali
meninggalkan kapal selam, “Para kru mencapai pantai Skotlandia dengan perahu
karet,” tambah Schlitt. “Dalam upaya untuk mendarat di pantai, tiga awak
kapal meninggal. Beberapa orang dibawa ke sekoci Inggris. Yang tewas adalah
Hans Berkhauer, Karl Koren dan Emil Kupper.
0 comments:
Post a Comment