Komandan
Angkatan Aerospace Rusia Jenderal Viktor Bondarev mengatakan bahwa pengujian
jet tempur generasi kelima Sukhoi T-50 (PAK FA) telah meningkat pesat. Prototipe kedelapan pesawat telah diterima.
Tes juga
berlangsung sesuai rencana hingga jadwal produksi pesawat akan tetap dilakukan
pada 2017. “Semua tenggat waktu tetap tidak berubah, tes PAK FA melaju dengan
pesat, prototipe kedelapan telah disampaikan. Pesawat ini menunjukkan
penerbangan dan karakteristik teknis yang sangat baik,” katanya sebagaimana
dikutip Sputnik Sabtu 10 Desember 2016.
Dia mengakui
PAK-FA akan menjadi masa depan penting bagi kekuatan udara Rusia. “Ini adalah
masa depan kita dan harapan kita,” kata Bondarev.
T-50, di
Rusia dikenal sebagai Promising Aviation Complex of Frontline Aviation
abbreviated/ PAK FA adalah respon Rusia untuk jet tempur generasi kelima AS
F-22. T-50 diklaim sebagai teknologi tercanggih dari semua pesawat yang dibangu
Rusia. Sedikit yang diketahui tentang karakteristik sebenarnya dari pesawat ini
karena masih sangat dirahasiakan.
Yang
diketahui, PAK FA menggabungkan berbagai macam polimer diperkuat serat karbon
untuk pertama kalinya. Bahan ini dua kali lebih ringan dibanding aluminium
dengan kekuatan yang sebanding dengan titanium dan empat atau lima kali lebih
ringan dari baja.
Bahan baru
ini menjadi 70% lapisan jet tempur, yang memungkinkan pengembang untuk
mengurangi berat badan T-50 yang empat kali lebih ringan dibandingkan dengan
pesawat yang menggunakan bahan-bahan lama.
Biro Design
Sukhoi mencatat pesawat memiliki kemampuan menghindar dari deteksi radar yang
belum pernah ada sebelumnya meskipun para analis domestik memperkirakan radar
cross section (RCS) pesawat ini antara 0,3-0,4 persegi. Sementara
itu, beberapa analis Barat justru lebih optimis dengan mengatakan RCS T-50
mungkin hanya sekitar 0,1. T-50 melakukan penerbangan pertama pada 29 Januari
2010.
0 comments:
Post a Comment