Militer
Korea Selatan untuk pertama kali mengerahkan helikopter strategis 'Wildcat'
sebagai tanggapan atas pengembangan rudal balistik berbasis kapal selam SLBM
Korea Utara. Wildcat yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Korea Selatan adalah
helikopter multifungsi hasil pembaruan helikopter Lynx buatan Inggris.
Helikopter yang memiliki panjang 15,22 meter dan tinggi 4,04 meter itu bisa
terbang dengan kecepatan 259 km per jam. Wildcat biasanya ditempatkan di kapal
perang seperti kapal pelindung untuk menjalankan misi melawan kapal selam, dan
kapal besar serta melakukan pengintaian.
Wildcat yang
dikerahkan di dalam operasi kali ini memiliki berbagai jenis senjata yang dapat
menargetkan kapal selam seperti torpedo melawan kapal selam, dan senjata mesin
12,7 mm untuk menembak target kecil. Selain itu, rudal dari udara ke kapal
‘Spike’ mampu menembak kapal Korea Utara.
Kemampuan Wildcat untuk
mendeteksi kapal selam sangat tinggi. ‘Dipping sonar’ yaitu alat pendeteksi
gelombang suara di dalam air dengan frekuensi rendah memiliki kemampuan
mendeteksi jarak yang lebih jauh daripada dipping sonar dari helikopter Lynx
yang sudah ada. Selain itu, Wildcat dapat mengoperasikan sonobuoy, yaitu alat
pendeteksi gelombang suara terapung, dan mampu mendeteksi jarak sejauh 360 km
dengan radar AESA.
Jika dipping sonar ditempatkan di Wildcat, maka waktu
operasinya lebih 3 jam, namun jika menempatkan dipping sonar dan 1 unit
torpedo, maka helikopter itu hanya bisa dioperasikan selama lebih 2 jam.
Apabila dipping sonar dan 2 unit torpedo ditempatkan, Wildcat bisa menjalankan
misi selama 1 jam lebih.
Angkatan
Laut korea Selatan memasukkan 8 unit Wildcat, yaitu 4 pada bulan Juni dan 4
pada Desember tahun lalu untuk menyiapkan pengerahannya secara langsung. Untuk
itu, Angkatan Laut melakukan latihan penerbangan siang dan malam, latihan
mendarat dan lepas landas, latihan strategis, serta memberi pendidikan kepada
operator, insinyur, dll. 4 unit Wildcat yang dikerahkan dalam operasi kali ini
dimasukkan pada bulan Juni, dan 4 unit lainnya akan dikerahkan pada bulan Juli
mendatang.
Angkatan
Laut Korea Selatan meningkatkan kemampuan operasi melawan kapal selam untuk
menangani peningkatan kemampuan rudal balistik dari kapal selam Korea Utara. Militer Korea Selatan berencana memasukkan 12 unit helikopter operasi maritim
menjelang tahun 2020 hingga 2022. AL menargetkan akan menenggelamkan kapal
musuh yang melakukan provokasi baik di permukaan maupun di dalam air.
0 comments:
Post a Comment