IPTN North
America (iptnna) IPTN berdiri pada tahun 1976 dengan nama PT Industri Pesawat
Terbang Nurtanio dengan B.J. Habibie sebagai Presiden Direktur. PT Industri
Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat
Terbang Nusantara (IPTN) pada tahun 1985.
Setelah
mendirikan IPTN di Indonesia, Habibie juga membuka kantor perwakilan di Amerika
sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Dirgantara Indonesia.
Walaupun kini IPTN telah berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia, kantor
perwakilan di Amerika ini tetap menggunakan nama IPTN North America. Kantor
perwakilan IPTN di Amerika ini mulai beroperasi Juni 1992 untuk memasukkan
produk andalan Indonesia yang didesain, diproduksi, disertifikasi dan diuji
terbang oleh bangsa Indonesia, yaitu N-250.
Seattle
dipilih karena kantor Federal Aviation Administration atau FAA juga berlokasi
di kota ini. Awalnya ada
lima fungsi yang dijalankan di kantor ini yaitu engineering, produksi, bisnis,
keuangan dan material. Rencananya setelah mendapatkan sertifikasi FAA, pesawat
N-250 juga akan diproduksi di Seatlle.
Gautama
Indra Djaja, Direktur IPTN North America menjelaskan, “ karena berbagai kendala
yang ada, kita tidak bisa mencapai sertifikasi N-250.
Setelah
gagal mendapatkan sertifikasi, tidak ada lagi dana yang dikucurkan dengan nota
kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan IMF tahun 1998. Namun
menurut Gautama yang telah bekerja di PT Dirgantara Indonesia sejak tahun 1982,
IPTN tetap ingin mempertahankan keberadaan kantor perwakilan ini.
Networking
yang saya bina selama 10 tahun itu, memungkinkan saya untuk memasarkan suku
cadang. Dan nama IPTN sudah terkenal di Amerika,” tambahnya. Sejak tahun
2003, kantor ini mulai mandiri dan masuk ke bisnis trading sebagai pemasok suku
cadang pesawat terbang.
Kini IPTN
sudah memiliki produk baru, N-219 yang telah melewati tahapan uji coba terbang
dan akan mengembangkan pesawat N-245 dan diharapkan IPTN North America akan
kembali berfungsi penuh seperti pada saat didirikan 24 tahun lalu.
0 comments:
Post a Comment