Friday, 2 December 2016

Prancis Harus Tarik Kapal Induk Charles De Gaulle Dari Operasi ISIS


Kekuatan koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk misi anti-ISIS di Suriah dan Irak akan tergerus karena Prancis akan menarik Kapal Induk Charles de Gaulle dari medan perang karena kapal bertenaga nuklir itu harus menjalani perawatan pada Desember ini.

Pejabat militer Prancis Laksamana Olivier Lebas mengatakan kapal akan menjalani perawatan terjadwal untuk pengisian bahan bakar dan pemeliharaan lain yang tidak bisa ditunda lagi. Namun Prancis menegaskan akan terus membantu misi koalisi. ISIS saat ini mendapat tekanan tekanan luar biasa,” kata Laksamana Olivier Lebas. “Sangat penting untuk menjaga tekanan tinggi guna memanfaatkan momentum positif ini.

Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande telah menunda pemeliharaan yang seharusnya dilakukan satu tahun lalu. Charles de Gaulle telah mengerahkan lebih dari 1.000 serangan udara ke Irak dan Suriah sejak awal September 2015, Star and Stripes melaporkan dari serangan itu, sedikitnya 100 serangan dilakukan sejak pertempuran atas Mosul dimulai.


Kelompok ISIS memang sedang mendapat tekanan berat di berbagai kota penting. Di Mosul, pasukan darat Irak dan Kurdi dengan dukungan udara koalisi terus merangsek maju. Sementara pasukan Suriah yang didukung Rusia terus menggempur Aleppo, yang juga menjadi basis pemberontak. Sedangkan pasukan Kurdi juga terus berusaha mengisolasi Raqqa, ibukota ISIS. Turki juga telah mengerahkan kekuatannya untuk terus masuk lebih dalam ke wilayah Suriah.

0 comments:

Post a Comment