Tata Motors
siap untuk mendiversifikasi sektor otomotif Indonesia setelah salah satunya
sepakat mengembangkan kerja sama dengan PT Pindad untuk memproduksi kendaraan
angkut militer.
“Saya kira
ini bagus karena juga mendiversifikasi industri otomotif kita yang didominasi
oleh Jepang dan sudah mulai ada Korea,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong setelah pertemuan “collective call” antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 20 CEO perusahaan terkemuka dari India di
The Leela Palace Hotel NewDelhi, Selasa.
Tata Motors
sendiri menjadi salah satu perusahaan yang hadir dalam acara tersebut bersama19
perusahaan terkemuka lain di India. Executive
Director Tata Motors Ravindra Pisharody hadir dalam pertemuan tersebut dan
bertemu langsung dengan mitranya yakni CEO PT Pindad Abraham Mose yang menjadi
anggota delegasi yang dipimpin oleh Presiden RI Jokowi.
Menurut
Kepala BKPM Thomas Lembong, kerja sama Tata Motors dengan PT Pindad menjadi
pintu masuk bagi perusahaan otomotif terbesar di India itu untuk masuk ke pasar
otomotif Indonesia secara lebih menyeluruh.
“Dengan ini
kita juga bisa mengundang India masuk ke otomotif sehingga akan lebih banyak
persaingan dan meningkatkan daya saing hingga arahnya bisa menurunkan harga,”
katanya.
Masuknya
Tata Motors ke Indonesia, kata Thomas, sekaligus diharapkan mampu
mendiversifikasi sumber otomotif bukan sekadar dari Jepang atau Korea Selatan
saja. Thomas
menambahkan pemerintah akan berupaya melonggarkan hambatan-hambatan dagang
untuk mendukung pengembangan khususnya industri otomotif Indonesia.
“Kolaborasi
antara Pindad dan Tata Motors harus diakui kita masih banyak tarif-tarif tinggi
atas impor komponen dari India ke Indonesia, itu memang akan menghambat sistem
produksi Pindad dengan Tata Motors,” katanya.
Menurut dia,
impor tetap dibutuhkan untuk produksi ekspor. “Kita
mungkin harus impor komponen dari India untuk membuat kendaraan di Pindad yang
kemudian diekspor kalau impor kita hambat, ekspor tidak bisa jalan,” katanya.
CEO PT
Pindad Abraham Mose saat ditemui di New Delhi mengatakan pihaknya sudah
menandatangani nota kesepahaman dengan Tata Motors, anak perusahaan Group Tata
di India untuk bekerja sama dalam hal perakitan kendaraan angkut militer dan
komersial.
“Kerja
samanya mulai dari pengembangan desain, riset penjualan, dan kerja sama
perakitan dan pemasaran untuk pasar Indonesia dan Asean. Untuk kendaraan
militer berupa tank jenis Anoa yang berukuran 8X8 dengan persenjataan,”
katanya.
Sementara
Tata Motors sendiri sudah bertekad menjadikan PT Pindad sebagai mitra kerja
dalam mengekplorasi potensi pasar bagi kendaraan pertahanan dan militer Tata
Motors di Indonesia dan negara-negara di ASEAN.
“Momen ini
adalah momen yang sangat penting bagi milestone Tata Motors di Indonesia. Kami
bangga dapat menjalin kerja sama dengan PT Pindad, perusahaan yang dihormati
oleh rakyat Indonesia. Lewat kesepakatan ini kami yakin dapat meningkatkan
nilai (kontribusi) kami untuk Indonesia. Dimana hal tersebut telah menjadi
komitmen jangka panjang Tata Motors,” ujar Biswadev Sengupta, Presiden Direktur
Tata Motors Indonesia, anak perusahaan Tata Motors Ltd., Agen Pemegang Merek
Tata Motors di Indonesia.
Tata Motors merupakan
perusahaan otomotif terbesar di India yang merupakan salah satu merek 10 besar
kendaraan komersial di dunia. Tata Motors sendiri telah memproduksi kendaraan pertahanan dan
militer sejak 1958. Produk
kendaraan pertahanan dan militer Tata Motors telah dipercaya oleh PBB dan
berbagai negara di dunia.
0 comments:
Post a Comment