Selama ini
dunia penerbangan mengenal pesawat Antonov An-225 sebagai pesawat kargo paling
besar di dunia. Tapi tidak lama lagi akan muncul pesawat kargo yang lebih besar
dan sanggup terbang hingga 30.000 kaki. Namanya Stratolaunch.
Penggagas
sekaligus penyandang dana demi terwujudnya pesawat transpor raksasa yang
memiliki wingspan hingga 117 m dan menggunakan enam mesin itu adalah co-founder
Microsoft, Paul Allen. Program pembuatan pesawat angkut raksasa yang nantinya
akan digunakan membawa astronaut atau satelit untuk diluncurkan ke orbit di
ruang angkasa itu saat ini progresnya bahkan sudah mencapai 75%.
Paul Allen
telah mengundang sejumlah wartawan untuk mengunjungi sekaligus menyaksikan
program pembuatan Stratolaunch secara langsung di kawasan Mojave Air and
Spaceport, California, AS. Sebagai
pesawat pembawa satelit, Stratolaunch terdiri dari dua fuselage yang dijadikan
satu sehingga panjang wingspan-nya mencapai ukuran 117 m. Masing-masing
fuselage berukuran panjang 72 m dan ketika siap operasional akan dilengkapi 12
landing gear dan 2 nose gear. Bentuk
pesawat angkut yang spekatkuler ini sebenarnya sudah pernah ada tapi dalam
bentuk pesawat tempur P-38 Lightning. Pesawat itu yang pernah dioperasikan
militer AS dalam PD II.
Untuk
perbandingan tentang besar dan panjangnya wingspan Stratolaunch, selama ini
juga sudah ada pesawat-pesawat transpor yang memiliki wingspan raksasa, yakni
Boeing 747-8 Intercontinental (68,5 m), Airbus A380-800 (79,8 m), An-225 Mriya
(88,4m), dan Hughes H-4 Spuce Goose (97,5 m).
Selain
merupakan kombinasi dua fuselage pesawat bermesin enam, Stratolaunch juga
dilengkapi roket peluncur yang berada di tengah. Roket itu sudah dilengkapi
tempat untuk menggotong satelit dengan kemampuan angkut hingga lebih 250.000
kg. Bobot
satelit terkini berbentuk lebih kecil dan ringan, sehingga memungkinkan
Stratolaunch menggendongnya, lalu meluncurkan satelit itu pada ketinggian
30.000 kaki secara efektif dan dijamin langsung memasuki orbit secara akurat.
Kemampaun bahan bakar roket penggendong satelit bisa menempuh jarak hingga 2000
km.
Tidak hanya
satelit, Stratolaunch juga mampu menggendong pesawat ruang angkasa berukuran
mini seperti Dream Chaser. Paul Allen
menekankan, Stratolaunch yang penggarapannya dikerjakan Northrop Grumman Corp’s
Scaled Composites itu diharapkan siap operasional pada tahun 2017.
“Era
mengirim satelit dan pesawat angkasa luar akan segera mengalami revolusi. Semuanya akan jadi serba cepat dan murah karena banyak menghemat bahan bakar
serta dijamin pasti meluncur ke orbit secara cepat dan akurat,” ungkapnya.
Allen
menambahkan, “ke depan akan banyak produk satelit-satelit mini yang sangat
dibutuhkan oleh perusahaan komunikasi dan juga untuk kepentingan militer. Itu
bisnis yang menjanjikan oleh karena itulah kami membuat Stratolaunch.”
0 comments:
Post a Comment