Thursday, 1 December 2016

Stratolaunch, Pesawat Kargo Terbesar Di Dunia


Selama ini dunia penerbangan mengenal pesawat Antonov An-225 sebagai pesawat kargo paling besar di dunia. Tapi tidak lama lagi akan muncul pesawat kargo yang lebih besar dan sanggup terbang hingga 30.000 kaki. Namanya Stratolaunch. 

Penggagas sekaligus penyandang dana demi terwujudnya pesawat transpor raksasa yang memiliki wingspan hingga 117 m dan menggunakan enam mesin itu adalah co-founder Microsoft, Paul Allen. Program pembuatan pesawat angkut raksasa yang nantinya akan digunakan membawa astronaut atau satelit untuk diluncurkan ke orbit di ruang angkasa itu saat ini progresnya bahkan sudah mencapai 75%.



Paul Allen telah mengundang sejumlah wartawan untuk mengunjungi sekaligus menyaksikan program pembuatan Stratolaunch secara langsung di kawasan Mojave Air and Spaceport, California, AS. Sebagai pesawat pembawa satelit, Stratolaunch terdiri dari dua fuselage yang dijadikan satu sehingga panjang wingspan-nya mencapai ukuran 117 m. Masing-masing fuselage berukuran panjang 72 m dan ketika siap operasional akan dilengkapi 12 landing gear dan 2 nose gear. Bentuk pesawat angkut yang spekatkuler ini sebenarnya sudah pernah ada tapi dalam bentuk pesawat tempur P-38 Lightning. Pesawat itu yang pernah dioperasikan militer AS dalam PD II.


Untuk perbandingan tentang besar dan panjangnya wingspan Stratolaunch, selama ini juga sudah ada pesawat-pesawat transpor yang memiliki wingspan raksasa, yakni Boeing 747-8 Intercontinental (68,5 m), Airbus A380-800 (79,8 m), An-225 Mriya (88,4m), dan Hughes H-4 Spuce Goose (97,5 m).


Selain merupakan kombinasi dua fuselage pesawat bermesin enam, Stratolaunch juga dilengkapi roket peluncur yang berada di tengah. Roket itu sudah dilengkapi tempat untuk menggotong satelit dengan kemampuan angkut hingga lebih 250.000 kg. Bobot satelit terkini berbentuk lebih kecil dan ringan, sehingga memungkinkan Stratolaunch menggendongnya, lalu meluncurkan satelit itu pada ketinggian 30.000 kaki secara efektif dan dijamin langsung memasuki orbit secara akurat. Kemampaun bahan bakar roket penggendong satelit bisa menempuh jarak hingga 2000 km.

Tidak hanya satelit, Stratolaunch juga mampu menggendong pesawat ruang angkasa berukuran mini seperti Dream Chaser. Paul Allen menekankan, Stratolaunch yang penggarapannya dikerjakan Northrop Grumman Corp’s Scaled Composites itu diharapkan siap operasional pada tahun 2017.

“Era mengirim satelit dan pesawat angkasa luar akan segera mengalami revolusi. Semuanya akan jadi serba cepat dan murah karena banyak menghemat bahan bakar serta dijamin pasti meluncur ke orbit secara cepat dan akurat,” ungkapnya.

Allen menambahkan, “ke depan akan banyak produk satelit-satelit mini yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan komunikasi dan juga untuk kepentingan militer. Itu bisnis yang menjanjikan oleh karena itulah kami membuat Stratolaunch.”

0 comments:

Post a Comment