Dalam perang
Iran-Irak di dekade tahun 1980-an. Iran berhasil dengan gemilang memenangkan
perang, mengalahkan Irak yang pada masa itu mengandalkan pesawat buatan Uni
Soviet.
Kekuatan
udara Iran, warisan dari kekuasaan Shah sebelum revolusi, memang banyak didominasi
pesawat tempur buatan Amerika Serikat (AS).
Salah satu
kekuatan utama Iran adalah F-14 Tomcat. Kendati sudah lebih dari 30 tahun
diembargo AS produsenya dan bahkan hingga saat ini masih diembargo. Sebanyak 62
jet tempur F-14 Tomcat yang dimiliki oleh AU Iran masih berjaya aktif
mengudara. Embargo dari AS dijatuhkan sejak tahun 1979 ketika kekuasaan Shah
Iran ditumbangkan revolusi Islam yang dipimpin Ayatollah Khomeini yang anti
AS. Sejak saat itu F-14 Iran tidak mendapat dukungan suku cadang lagi dari AS.
Pemerintahan
yang baru, Republik Islam Iran tetap berusaha keras memperpanjang umur
operasional Tomcat dan ternyata berhasil. Iran berupaya keras memperpanjang
usia operasional F-14 Tomcat dengan menggunakan sistem avionik dan pesenjataan
buatan sendiri. Mereka berhasil membuat sendiri perangkat radar pencari
sasaran, radar peringatan dini, dan rudal udara ke udara R-73E, AIM-54A,
AIM-7E, serta AIM-9J.
Para
Insinyur Iran berhasil memperpanjang usia pakai Tomcat hingga tahun 2030.
Hebatnya lagi, semua armada F-14 dalam kondisi siap tempur bermarkas di
Tactical Fighter Base 8, Eshahan, yang juga merupakan pusat kota di Iran.
Latihan-latihan
tempur rutin menggunakan F-14 Tomcat pun terus dilakukan oleh AU Iran sehingga
semua Tomcat selalu dalam kondisi siap menjalankan misi tempur apapun, Fully
Mission Capable (FMC), baik dari sisi persenjataan maupun kemampuan avioniknya.
Latihan
rutin yang pada bulan Juni 2016 telah dilakukan oleh AU Iran dengan melibatkan
enam Tomcat, F-4E, MiG-29, dan pesawat tanker untuk keperluan air refueling.
Dalam latihan itu semua Tomcat sukses menembakkan rudal AIM-9 dan AIM-7 AAM
tepat di sasaran.
Pada akhir
bulan November lalu, dua unit Tomcat Iran bersenjata lengkap diketahui
melakukan pengawalan terhadap pesawat pembom strategis Tu-95 Rusia yang sedang
terbang melintasi perbatasan udara Iran-Suriah. Kehadiran dua Tomcat itu jelas
menunjukkan bahwa mereka memang selalu dalam kondisi siap tempur.
Jadi enggak
heran bila negara-negara Arab tetangganya yang kaya minyak terus berupaya
menambah armada pesawat tempur. Karena kekuatan udara Iran tak pernah surut
meski diembargo puluhan tahun.
0 comments:
Post a Comment