Pemerintah
Jepang telah mengumumkan akan meningkatkan penjagaan lebih ketat wilayah
perairan yang disengketakan dengan Tiongkok, yaitu Laut China Timur.
Untuk 2017,
pemerintah telah menambah anggaran untuk penjaga pantai dan menambah delapan
kapal penjaga baru serta lebih dari 200 aparat penegak hukum. Ditambahkan pula
tiga kapal penelitian untuk sekitar Laut China Timur.
"Jepang
harus secara substansial memperkuat struktur dan kemampuan patroli di Laut
China Timur. Kami akan segera memperkuat maritim kami di 2017," ucap
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, seperti dikutip Guardian, Jumat
(23/12/2016).
Menurut Abe,
dirinya memang khawatir akan masuknya kapal penjaga pantai Tiongkok yang bisa
sewaktu-waktu berlayar di perairan Laut China Timur, terutama di dekat Pulau
Senkaku.
Beberapa
kali Jepang mengeluarkan protes ke Kementerian Luar Negeri Tiongkok atas
berlayarnya kapal Tiongkok tanpa izin di Laut China Timur. Saat itu,
dikonfirmasi ada empat kapal penjaga pantai Tiongkok mendekati Pulau Senkaku.
Atas
kejadian ini, Jepang segera mengajukan keluhan kepada Kementerian Luar Negeri
Tiongkok melalui kedutaan besar Tiongkok di Tokyo. Jepang
menegaskan bahwa pulau tak berpenghuni tersebut adalah milik Jepang dan meminta
Tiongkok tak sembarangan berlayar.
Kedua negara
telah bersitegang cukup lama terkait kasus Laut China Timur. Sebab, diyakini
bahwa Laut China Timur juga memendam sumber daya alam yang banyak, sama seperti
Laut China Selatan.
0 comments:
Post a Comment