Kabar duka
datang dari Polri, setelah pesawat angkut Skytruck M28 P-4201 milik Polairud
hilang dalam penerbangan tanggal 3 Desember dari Pangkal Pinang ke Batam yang
lepas landas pada pukul 09.24 WIB dan seharusnya sudah tiba pada pukul 10.58
WIB. Lokasi koordinat hilangnya pesawat sesuai data GPS pruno JP32 0″17, 246N
utara selatan 104″50, 261E barat timur antara pulau Mensanak dengan Pulau
Sebangka, "menurut keterangan Kabagpenum Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul".
Pesawat
membawa 16 penumpang yang sebagian merupakan personel pengganti dari mereka
yang bertugas di Batam. Saat ini sedang dilakukan operasi pencarian oleh
Polisi, dibantu oleh TNI dan nelayan yang sudah menemukan serpihan, tas ransel,
topi, pelampung, seragam, dan kursi pesawat.
Pesawat M28
Skytruck sendiri merupakan pesawat dengan kemampuan STOL (Short Take Off &
Landing) buatan pabrikan PZL Mielec. Desainnya sendiri diambil dari Antonov-28
yang merupakan pesawat utilitas jarak pendek. Polandia yang selama Perang
Dingin menjadi basis produksi dari An-28, dengan segera memproduksi versi lokal
dalam bentuk M28 Skytruck segera setelah Uni Soviet pecah.
M28 Skytruck
membawa sejumlah perubahan dari An-28, karena fokusnya untuk dijual termasuk ke
negara Barat, dengan modal mengantongi sertifikasi EASA (Uni Eropa) dan FAA
(Amerika Serikat). Avionik dan sistem Barat pun dicangkokkan, termasuk
penggunaan mesin Pratt & Whitney PT6A-65B Turboprop dengan propeller lima
bilah Hartzell menggantikan mesin PZL-10S, yang populer digunakan oleh pesawat
seperti DHC-6 Twin Otter. Sistem avionik menggunakan sistem buatan Bendix King.
M28 Skytruck
adalah pesawat yang dioptimalkan untuk lepas landas dari landasan semi keras,
dengan sayap yang didesain tinggi untuk mencegah kerusakan akibat FOD. Desain
sayap ekor menggunakan konfigurasi sayap vertikal ganda atau H, dan roda
pendaratnya terpantek mati alias tidak bisa dilipat. Kapasitas angkutnya
mencapai 19 orang, dengan lama terbang mencapai 6 jam dan jarak tempuh 1.500km.
Polairud
mulai menggunakan empat unit M28 Skytruck untuk kebutuhan mobilisasi personil
dan penerjunan anggota Korps Brimob. Pesawat ini sangat disukai karena tenaga
pesawat yang besar relatif dengan ukurannya yang kompak.
Tercatat
sudah tiga kali kecelakaan menimpa M28 Skytruck milik Polri yang dibeli
sebanyak 4 unit. Pesawat pertama P-4204 jatuh di Wangga, Nabire Papua pada 27
Oktober 2010, lalu di Ilaga (Papua) dan sekarang di Kepulauan Riau. Sehingga
saat ini hanya tersisa satu unit Skytruck.
0 comments:
Post a Comment