China
bersiap-siap untuk menguji tembak senjata perang-asimetris baru yang kuat. Senjata canggih itu adalah sebuah rudal yang dirancang untuk menghancurkan
satelit di ruang angkasa.
Para pejabat
Pentagon seperti dilaporkan Washington Free Beacon, Sabtu (10/12/2016), sudah
mendeteksi persiapan yang dilakukan China untuk menguji tembak rudal
anti-satelit Dong Neng 3 atau DN-3 di fasilitas militer di Cina Tengah.
Beijing
sendiri telah mengumumkan penutupan wilayah udara di sepanjang jalur
penerbangan yang diduga jadi lokasi uji tembak rudal DN-3 pada tanggal 7
Desember dan 8 Desember. Pengumuman penutupan wilayah udara oleh China itu
menjadi pelengkap petunjuk bagi badan-badan intelijen AS yang memantau rencana
manuver Beijing.
Menurut
penulis Asia Affair, Henri Kenhman, uji tembak rudal canggih DN-3 dapat terjadi
di situs peluncuran satelit Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)
Jiuquan di Mongolia. Lokasi lain yang jadi potensi uji tembak rudal itu adalah
situs peluncuran Korla di wilayah Xinjiang barat.
China
sebelumnya menguji tembak rudal anti-satelit di kompleks Korla, pada Oktober
2015. China telah menjalankan program rudal anti-satelit dengan kedok program
sistem rudal pertahanan sejak tahun 2007.
Amerika
Serikat (AS), Jepang, Australia dan negara-negara lain kompak mengecam manuver
berbahaya China pada saat itu. “Kami prihatin tentang dampak puing-puing di
ruang (angkasa) dan kami menyatakan kekhawatiran,” kata seorang juru bicara
pemerintah Inggris kepada Telegraph pada saat itu.
Frank Rose,
asisten Menteri Luar Negeri AS untuk kontrol senjata pernah menuding Beijing
terlibat dalam pengujian rudal anti-satelit klandestin pada tahun 2014.
Meskipun
klaim China bahwa ini bukan tes ASAT (tes rudal anti-satelit), “izinkan saya
meyakinkan Anda, AS memiliki keyakinan yang tinggi dalam penilaian, bahwa
kegiatan itu memang tes ASAT. Perkembangan lanjutan dan pengujian sistem ASAT
merusak, baik mendestabilisasi maupun mengancam keamanan jangka panjang dan
kesinambungan lingkungan luar angkasa,” katanya.
Pentagon
telah menyusun laporan tentang kegiatan militer China. ”PLA memperoleh berbagai
teknologi untuk meningkatkan kemampuan counter space China. Selain pengembangan
senjata energi dan jammers satelit, Cina juga mengembangkan kemampuan
anti-satelit dan mungkin telah membuat kemajuan pada sistem rudal anti-satelit,
dan itu diuji pada bulan Juli 2014,” demikian laporan Pentagon.
Pemerintah
maupun militer China belum mengkonfirmasi laporan tentang persiapan uji tembak
rudal anti-satelit DN-3.
0 comments:
Post a Comment