Thursday, 1 December 2016

Duterte Peringatkan Jaringan ISIS: Jangan Paksa Saya Kobarkan Perang


Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan kelompok Maute untuk tidak memaksanya mengobarkan perang melawan mereka. Duterte menewarkan perdamaian kepada kelompok jaringan ISIS di Filipina selatan itu. Komentar Duterte ini muncul sehari setelah konvoi pasukan pengamanan presiden (paspampres) Filipina di Lanao del Sur, Mindanao, terkena serangan bom rakitan yang diduga dipasang kelompok Maute di jalan. 

Konvoi dilakukan paspampres untuk memastikan keamanan bagi Presiden Duterte yang hendak berkunjung ke Marawi, kota di Mindanao. Serangan bom pada hari Selasa lalu telah menyebabkan sembilan orang terluka, termasuk tujuh anggota paspampres. Meski ada serangan bom, Duterte pada hari Rabu (30/11/2016) tetap nekat melakukan kunjungan melewati rute yang sama, di mana serangan bom terjadi.

Duterte telah mengunjungi pasukannya, korban dari serangan bom yang dirawat di rumah sakit, kemarin.”Berkenaan dengan (kelompok) Maute, saya bilang saya tidak ingin mengobarkan perang tapi saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus berhenti,” kata Duterte kepada wartawan.

Saya tidak mengancam mereka. Saya hanya berkata, saya tidak ingin perang, tapi jangan memaksa tangan saya untuk melakukannya,” lanjut Duterte, seperti dikutip dari IB Times, Kamis (1/12/2016).

Duterte juga menjelaskan bahwa serangan militer besar-besaran yang baru saja dimulai terhadap kelompok bersenjata akan terus berlanjut. ”Saya tidak menyatakan gencatan senjata sepihak. Mereka (militer) harus pergi dengan operasi. Apa yang harus berhenti? Tidak ada yang menunjukkan ketulusan sehingga pertempuran berlangsung,” katanya.

0 comments:

Post a Comment