Amerika
Serikat melakukan sebuah serangan ke Suriah menggunakan pesawat tak berawak
(drone) pada pekan lalu. Serangan ini menewaskan dua orang pimpinan Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS) yang memiliki kaitan dengan serangan di Paris,
Prancis pada 13 November 2015.
Dilansir
Reuters, serangan itu dilakukan pada Minggu (4/12) ke ibu kota ISIS di Suriah,
Raqqa. Pentagon menyebut, kedua orang itu bernama Salah Gourmat dan Sammy
Djedou. "Mereka
bekerja sama untuk merencanakan dan memfasilitasi serangan terhadap sasaran
Barat pada saat itu," kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, Rabu
(14/12/2016).
Kedua orang
ini diduga terlibat dalam serangan bom bunuh diri dan penembakan yang terjadi di
gedung konser Bataclan, Stade de France Prancis dan sejumlah bar serta restoran
di Paris bagian timur. Peristiwa penyerangan ini menewaskan sebanyak 130 orang.
Davis
mengatakan serangan ini juga menewaskan seseorang bernama Walid Hamman. Walid
merupakan seorang warga negara Prancis yang menjadi perencana serangan bom bunuh diri
di Belgia pada 2015. Davis
menambahkan, ketiganya tewas setelah drone menembak mereka saat sedang
berkendara dalam mobil yang sama.
0 comments:
Post a Comment