Bahrain
adalah sekutu lama Amerika Serikat di Teluk Persia dan telah menjadi tuan rumah
bagi Angkatan Laut Amerika sejak tahun 1947. Negara ini selalu memberi izin
kepada Amerika untuk menempatkan kekuatan militernya jika terjadi krisis di
wilayah tesrebut.
Selama lebih
dari 20 tahun, Angkatan Pertahanan Bahrain juga telah menerima peralatan
militer dari Washington, termasuk tank, helikopter serang, dan F-16 Fighting
Falcon.
Royal Air
Force Bahrain adalah penerima pertama F-16 di kawasan Teluk dan memiliki 22
pesawat sampai saat ini. Sebuah penjualan baru sebanyak 19 F-16 dengan nilai US$2,8
miliar dan kesepakatan terpisah senilai US$1 miliar untuk mendukung armada yang
dilakukan 2016 belum mendapat lampu hijau oleh Pemerintah Obama yang menuntut
perubahan politik dalam negeri.
Padahal pada
tahun 2016 pemerintahan Obama menyetujui penjualan jet tempur ke negara-negara
Teluk lainnya senilai US$ 32 miliar. Salah satunya ke Kuwait dan Qatar serta
bantuan militer 10 tahun sebesar US$38 miliar ke Israel tanpa menuntut konsesi
politik dari mereka.
Senator Bob
Corker, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat telah mendesak
pemerintahan Trump untuk menyelesaikan penjualan ini. Tidak hanya untuk
kepentingan Bahrain, hal yang lebih penting adalah menyelamatkan lini produksi
F-16 yang dijadwalkan akan berakhir pada tahun 2017.
Kesehatan
lini produksi F-16 harus menjadi perhatian penting untuk pemerintah AS karena
Amerika memiliki 1200 pesawat ini. Selain itu pesawat juga digunakan di 26 negara mitra,
yang jumlahnya sekitar 1.700 pesawat.
Selama lebih
dari 40 tahun, basis industri F-16 telah menciptakan ribuan pekerjaan teknologi
tinggi di seluruh negeri. Yang lebih memprihatinkan, rencana pensiun F-16 yang
awalnya ditetapkan pada 2025 telah dimundurkan sampai batas waktu yang belum
ditentukan setelah program F-35 Lightning II dilanda badai masalah biaya dan
keterlambatan pengiriman.
Jika jalur
F-16 menjadi gelap, kesiapan operasional AS dan mitranya akan terdegradasi, dan
biaya operasi armada akan melesat. Selain itu, ada lebih dari 75 pemasok utama
komponen F-16 di Amerika, seperti GE Aviation, Raytheon, Harris, Northrop
Grumman, UTC Aerospace, dan Honeywell International, akan terluka dan
kehilangan pekerjaan signifikan.
Amerika
Serikat dapat menghindari gol bunuh diri dengan menyetujui penjualan ke
Bahrain. Sekaligus akan memperkuat sekutu Teluk mereka karena memodernisasi
kemampuan pertahanan mereka akan sangat membantu Amerika menghadapi musuh
bebuyutan mereka Iran. Dengan kata lain Bahrain butuh F-16 sementara F-16 butuh
Bahrain.
0 comments:
Post a Comment