Saturday, 4 February 2017

Bahrain Butuh F-16 dan F-16 Butuh Bahrain


Bahrain adalah sekutu lama Amerika Serikat di Teluk Persia dan telah menjadi tuan rumah bagi Angkatan Laut Amerika sejak tahun 1947. Negara ini selalu memberi izin kepada Amerika untuk menempatkan kekuatan militernya jika terjadi krisis di wilayah tesrebut.

Selama lebih dari 20 tahun, Angkatan Pertahanan Bahrain juga telah menerima peralatan militer dari Washington, termasuk tank, helikopter serang, dan F-16 Fighting Falcon.

Royal Air Force Bahrain adalah penerima pertama F-16 di kawasan Teluk dan memiliki 22 pesawat sampai saat ini. Sebuah penjualan baru sebanyak 19 F-16 dengan nilai US$2,8 miliar dan kesepakatan terpisah senilai US$1 miliar untuk mendukung armada yang dilakukan 2016 belum mendapat lampu hijau oleh Pemerintah Obama yang menuntut perubahan politik dalam negeri.

Padahal pada tahun 2016 pemerintahan Obama menyetujui penjualan jet tempur ke negara-negara Teluk lainnya senilai US$ 32 miliar. Salah satunya ke Kuwait dan Qatar serta bantuan militer 10 tahun sebesar US$38 miliar ke Israel tanpa menuntut konsesi politik dari mereka.

Senator Bob Corker, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat telah mendesak pemerintahan Trump untuk menyelesaikan penjualan ini. Tidak hanya untuk kepentingan Bahrain, hal yang lebih penting adalah menyelamatkan lini produksi F-16 yang dijadwalkan akan berakhir pada tahun 2017.

Kesehatan lini produksi F-16 harus menjadi perhatian penting untuk pemerintah AS karena Amerika memiliki 1200 pesawat ini. Selain itu pesawat juga digunakan di 26 negara mitra, yang jumlahnya sekitar 1.700 pesawat.

Selama lebih dari 40 tahun, basis industri F-16 telah menciptakan ribuan pekerjaan teknologi tinggi di seluruh negeri. Yang lebih memprihatinkan, rencana pensiun F-16 yang awalnya ditetapkan pada 2025 telah dimundurkan sampai batas waktu yang belum ditentukan setelah program F-35 Lightning II dilanda badai masalah biaya dan keterlambatan pengiriman.

Jika jalur F-16 menjadi gelap, kesiapan operasional AS dan mitranya akan terdegradasi, dan biaya operasi armada akan melesat. Selain itu, ada lebih dari 75 pemasok utama komponen F-16 di Amerika, seperti GE Aviation, Raytheon, Harris, Northrop Grumman, UTC Aerospace, dan Honeywell International, akan terluka dan kehilangan pekerjaan signifikan.


Amerika Serikat dapat menghindari gol bunuh diri dengan menyetujui penjualan ke Bahrain. Sekaligus akan memperkuat sekutu Teluk mereka karena memodernisasi kemampuan pertahanan mereka akan sangat membantu Amerika menghadapi musuh bebuyutan mereka Iran. Dengan kata lain Bahrain butuh F-16 sementara F-16 butuh Bahrain.

0 comments:

Post a Comment