Saturday, 4 February 2017

US Army Ingin Patriot Jadi Predator Segala Ancaman


Sistem rudal Patriot selama ini dikenal sebagai sistem rudal pertahanan untuk menghadang rudal balistik taktis. Meningkatnya ancaman udara mendorong Angkatan Darat AS dan sekutu utama mereka di seluruh dunia untuk mengembangkan sistem ini agar mampu menjadi predator segala ancaman.

Saat ini Angkatan Darat Amerika Serikat atau US Army dan produsen senjata sedang menganalisis radar untuk melakukan upgrade rudal Patriot agar mampu menghancurkan target yang lebih luas dari drone, helikopter, rudal jelajah rudal balistik taktis dan pesawat kecepatan tinggi.

Sebuah prototype yang ditawarkan Raytheon meliputi penambahan teknologi baru yang dirancang untuk mengimbangi ancaman yang berkembang cepat baik di atas dan di luar rudal balistik taktis yang menjadi target ketika Patriot awalnya dirancang.

“Kisaran ancaman telah berkembang jauh melampaui rudal balistik taktis yang semua orang berfokus pada hal itu,” kata Joe DeAntona, Vice President for Business Development and Strategy, Raytheon Integrated Air and Missile Defense, kepada Scout Warrior dalam sebuah wawancara.

Prototipe radar Patriot baru yang diusulkan Raytheon menggunakan dua teknologi kunci active electronically scanned array yang mengubah cara radar melakukan pencarian di langit dan gallium nitride circuitry, yang menggunakan energi secara efisien untuk memperkuat radar high power radio frequencies.

Menurut Raytheon radar “AESA GaN” ini memungkinkan kemampuan deteksi 360 derajat dan lebih kuat, lebih efisien dan lebih murah untuk menjalankan dan mempertahankan.

Upgrade Raytheon diusulkan di tengah upaya Angkatan Darat saat ini untuk meng-upgrade radar, teknologi pengendalian tembakan dan software penerbangan untuk rudal Patriot sebagai cara untuk mengasah kemampuan pelacakan target serangan musuh yang mendekat.

Angkatan darat menekan kontrak dengan Lockheed Martin untuk lebih mengembangkan kemajuan teknologi untuk senjata ini. Modifikasi senilai US$13,4 juta termasuk untuk jasa rekayasa phased array tracking radar intercept di PATRIOT Advanced Capability 3 (PAC-3) Missile Segment Enhancement (MSE) atau yang dikenal sebagai PAC-3 MSE.

“Program PAC-3 MSE termasuk perangkat lunak penerbangan, pengujian penerbangan, modifikasi dan kualifikasi subsistem, perencanaan produksi dan peralatan, dan dukungan untuk integrasi penuh sistem Patriot,” kata Lockheed.

Selama beberapa tahun terakhir, Patriot Angkatan Darat berhasil menghancurkan rudal balistik simulasi dalam uji tembak untuk mendemonstrasikan teknologi bimbingan baru yang diinstal di senjata ini.

Patriot Advanced Capability-3 adalah rudal pencegat dengan menggunakan energi kinetik yang dirancang untuk melumpuhkan ancaman. Sebagai interceptor energi kinetik, senjata bergantung pada kekuatan semata ketika menghancurkan target musuh tidak perlu menggunakan bahan peledak atau yang kerap disebut sebagai “hit-to-kill”.

Patriot dapat digunakan untuk ancaman mendekati target seperti drone, rudal jelajah dan bahkan pesawat musuh. Pada saat yang sama, rudal dapat menghancurkan rudal balistik.

Sistem rudal juga berfungsi bersama-sama dengan Terminal High Altitude Air Defence (THAAD) yang akan memberikan Amerika perlindungan berlapis.

Untuk mencegat rudal yang masuk, sistem ini mengarahkan menuju titik mencegat yang telah ditentukan dipilih oleh komputer, memilih lintasan yang tepat, dan kemudian melesatkan rudal yang akan bertemu dengan target musuh di titik yang direncanakan.

Berada dalam pelayanan sejak awal 80-an, rudal Patriot telah beberapa kali ditingkatkan termasuk perbaikan software MSE terbaru. Tes baru-baru ini telah dirancang untuk menilai teknologi pelacakan target lebih baru yang disebut Deployment Build atau PDB-8.


“Perangkat luank PDB 8 adalah software utama yang menyediakan peningkatan kemampuan terhadap ancaman yang berkembang dan sepenuhnya kompatibel dengan IBC (Integrated Battle Command). Ancaman udara yang terus berkembang biak dan semakin canggih memerkukan peningkatan sistem Patriot untuk menyesuaikan dengan ancaman yang ada saat ini.

0 comments:

Post a Comment