Kementerian
Pertahanan Rusia melayangkan surat protes kepada atase militer Ukraina setelah
pesawat tempur Ukraina melakukan manuver berbahaya di dekat kilang gas wilayah
Rusia. Pesawat tempur Ukraina itu diberi tembakan peringatan dengan pistol suar
oleh staf keamanan kilang gas Rusia.
Armada Laut
Hitam Rusia sebelumnya mengatakan bahwa pesawat tempur Ukraina melakukan
penerbangan provokatif pada ketinggian yang sangat rendah di kilang gas Tavrida
dan Crimea-1, Rusia di Laut Hitam.
“Pihak Rusia
memandang tindakan ini sebagai aksi provokatif,” kata juru bicara Kementerian
Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis
(2/2/2017).
Menurutnya,
pesawat tempur Angkatan Udara Ukraina melakukan “dua simulasi serangan di
kilang pengeboran (gas) Rusia di ketinggian yang sangat rendah”. Manuver
berbahaya itu berlangsung pada Rabu, 1 Februari 2017.
Tindakan
pilot tempur Ukraina itu memaksa anggota staf keamanan kilang gas Rusia
meletuskan empat tembakan peringatan dari pistol suar. Tembakan peringatan itu
membuat pesawat bertabrakan dengan tiang kilang gas. ”Ini benar-benar jelas
bagi semua orang, yang melihat pistol suar, bahwa hal itu tidak bisa
menimbulkan bahaya bagi pesawat,” katanya.
Menteri
Pertahanan Ukraina Stepan Poltorak menulis di halaman Facebook-nya bahwa
pesawat AN-26 Angkatan Udara Ukraina menjadi sasaran serangan penembakan oleh
pihak Rusia. Menurutnya, serangan terjadi saat pesawat tersebut melakukan
latihan terbang di zona ekonomi eksklusif Ukraina.
Pesawat
tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Pilot juga tidak terluka. Poltorak
juga menunjukkan foto-foto lubang peluru di badan pesawat. Namun, foto-foto itu
diragukan pihak Rusia.
”Semua klaim
dari pihak Ukraina mengenai serangan yang dituduhkan terhadap pesawat AN-26
adalah kebohongan,” kata seorang pejabat militer dari markas Armada Laut Hitam
Rusia dalam sebuah pernyataan.
0 comments:
Post a Comment