Salah satu
hal yang menjadi ciri pilot tempur modern adalah mereka dilengkapi dengan helm
yang serumit jet tempur itu sendiri. Membutuhkan latihan khusus untuk
menggunakan helm yang menampilkan banyak data di layar kacanya. Jika pilot
tidak bisa menggunakan helmnya secara maksimal maka banyak sistem pesawat dan
senjata yang sudah dibuat dengan teknologi super canggih tidak akan ada
gunanya.
Orang-orang
di San Jose, California, menjadi yang pertama merancang helm tempur untuk F-15,
F-16, dan F/A-18. Helm ini menjadi media komunikasi antara manusia (pilot)
dengan pesawat.
Vision
Systems International kemudian melahirkan Joint Helmet Mounted Cueing System.
Helm VSI ini menggunakan medan magnet di kokpit untuk bisa menangkap pesan dari
helm, kemudian memberi informasi tentang line-of-sight ke komputer penerbangan
pesawat.
Helm VSI
memiliki akurasi sekitar empat milliradians, ukuran sudut yang biasa digunakan
dalam dunia menembak dan penargetan. Satu milliradian setara dengan satu
seperseribu jarak ke target. Jadi jika target adalah 1.000 meter, maka
dipastikan tembakan akan akurat di titiknya.
Yang paling
sulit adalah bagaimana pilot mencari target dengan gerakan mata. “Meskipun kami
memiliki proyek penelitian pelacakan mata, itu adalah tugas yang sangat sulit
baik dari sudut pandang teknis dan fisiologi, ” kata” Louis Taddeo, Direktur
pemasaran VSI.
Jadi dengan
menggunakan helm VSI seorang pilot cukup melihat target yang hendak ditembak.
Ketika pilot memutar kepala maka arah senjata juga berputar sesuai gerakan
mata. Bahkan selama manuver tinggi cara ini tetap berfungsi hingga tentu saja
tidak perlu lagi menggunakan gerakan tangan untuk mengunci target.
Selain VSI
juga ada Head-up display (HUD) yang saat ini digunakan dalam pesawat tempur
yang canggih, tetapi mereka memiliki satu, titik tetap pandang. Helm masa depan
akan meliputi display virtual yang diproyeksikan di seluruh visor, di mana
pilot dapat melihat informasi dan petunjuk penargetan. Helm F-35 Lightning II
yang mulai digunakan pada tahun 2012 akan menawarkan apa yang disebut “extreme
off-axis targeting Taddeo”.
“Untuk bisa
melihat target yang ada di belakang, pilot tidak perlu memutar kepala atau
pesawat. Seperti helm pendahulunya, helm Lighting II akan menggunakan pelacakan
magnetik, tapi VSI mengatakan akurasi akan lebih besar, milik upgrade software
yang menggabungkan posisi kepala dengan lokasi mata dan data dari HUD.
0 comments:
Post a Comment