China
akhirnya mengembalikan drone bawah laut atau unmanned underwater vehicle (UUV)
milik Amerika Serikat yang diambil kapal perang Beijing di Laut China Selatan.
Setelah pengembalian, Pentagon mengeluarkan peringatan pada Beijing untuk tidak
mengulanginya.
Juru bicara
Pentagon, Peter Cook melalui akun Twitter-nya Selasa 20 Desember 2016
mengonfirmasi pengembalian UUV oleh China. Cook menegaskan bahwa Amerika
Serikat akan terus berlayar dan terbang di Laut Cina Selatan dan di mana pun
hukum internasional mengizinkannya.
Drone bawah
laut AS direbut kapal perang Angkatan Laut Cina pada tanggal 15 Desember lalu
di perairan internasional di Laut China Selatan. Insiden itu memicu ketegangan
antara kedua negara.
Presiden
terpilih Amerika Serikat Donald Trump ikut meramaikan ketegangan dengan
menyebut bahwa China mencuri kendaraan tanpa awak AS. Namun, media China
mengecam balik AS dengan asumsi UUV itu sebagai bagian dari upaya mata-mata AS
di Laut China Selatan.
Menurut
Cook, pada hari ini kapal USS Mustin (DDG 89) AS menerima UUV yang direbut
China di perairan internasional yang berjarak sekitar 50mil laut barat laut
dari Subic Bay.
”UUV yang
disita adalah kendaraan Angkatan Laut AS dengan kekebalan berdaulat yang sedang
melakukan operasi rutin di perairan internasional di Laut China Selatan secara
penuh sesuai dengan hukum internasional, ”tulis Cook di Twitter, seperti
dikutip IB Times.
Cook
melanjutkan UUV itu baru saja menyelesaikan survei oseanografi militer dan
sedang dalam perjalanan kembali ke kapal operatornya, USNS Bowditch.
0 comments:
Post a Comment